Suara.com - Migrain termasuk sakit kepala parah yang datang dan kembali. Rasa sakitnya seperti kepala berdenyut di satu sisi atau kedua sisi kepala.
Sakit kepala seperti ini bisa melumpuhkan, penderita migrain juga bisa merasakan pusing atau sakit perut. Bahkan penderita migrain juga terkadang sensitif terhadap cahaya, kebisingan dan bau.
Ketika seseorang mengalami migrain dilansir dari Asia One, gejalanya akan terasa semakin parah ketika melihat cahaya, bau atau suara bising. Biasanya penderita juga tidak bisa melanjutkan aktivitas rutin karena gejala migrain sudah disertai mual hingga muntah.
Sebagian besar migrain berlangsung dari 30 menit hingga beberapa jam, ada pula yang berlangsung berhari-hari. Migrain juga dikenal sebagai sakit kepala akut yang berulang.
Pada anak usia dini dan sebelum pubertas, migrain lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan. Pada masa remaja, migrain justru lebih memengaruhi perempuan daripada laki-laki. Menginjak dewasa, wanita 3 kali lebih mungkin mengalami migrain daripada pria.
Lalu apa yang menyebabkan migrain pada anak-anak?
Para ahli percaya bahwa migrain bisa jadi faktor genetik atau riwayat penyakit keluarga. Anak-anak yang memiliki orangtua yang sering migrain memiliki peluang lebih besar mengalami hal sama.
Namun, penyebab pasti migrain belum diketahui persis. Tetapi, pemicu migrain bisa berbeda-beda pada setiap orang. Adapun beberapa pemicu migrain pada anak-anak seperti berikut ini:
1. Stres - terutama yang berkaitan dengan sekolah (misalnya, pekerjaan sekolah, intimidasi) dan masalah keluarga. Manajemen stres meliputi olahraga teratur, istirahat yang cukup, tidur dan diet, dan menikmati kegiatan dan hobi yang menyenangkan.
Baca Juga: Apakah Bedak Bayi Johnson & Johnson Indonesia Tercemar Asbes? Ini Kata BPOM
2. Kurang tidur - menghasilkan lebih sedikit energi untuk mengatasi stres. Usahakan untuk tidur setidaknya 8 jam setiap malam.
3. Perubahan dalam rutinitas rutin - seperti kurang tidur, bepergian, atau sakit dapat memicu migrain.
4. Perubahan pola makan normal - tidak makan dapat menyebabkan migrain. Pastikan anak Anda makan tiga kali sehari dan tidak melewatkan sarapan.
5. Menstruasi - untuk anak perempuan, saat mereka memasuki usia remaja, perubahan hormon normal yang disebabkan oleh siklus menstruasi dapat memicu migrain.
6. Perjalanan - mabuk perjalanan yang kadang-kadang disebabkan oleh perjalanan dengan mobil atau kapal dapat memicu migrain.
7. Diet - makanan tertentu atau zat tambahan makanan dapat memicu migrain.
Berita Terkait
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
7 Makanan yang Bisa Memicu Migrain Parah Jika Dikonsumsi Berlebihan
-
Apa Perbedaan Migrain dan Vertigo? Ini Penjelasan Dokter Saraf!
-
Sakit Kepala Berulang Saat Hamil Bisa Jadi Tanda Stroke Langka, Ini Gejalanya!
-
7 Pengobatan untuk Sakit Kepala dengan Ramuan Tradisional yang Terbukti Ampuh
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?