Suara.com - Akupuntur dan perawatan serupa telah menjadi andalan beberapa orang dalam menyembuhkan sakit yang mereka derita. Teknik ini tentunya harus dilakukan oleh seorang profesional, jangan sampai kasus yang dialami 115 orang ini terulang.
Sebanyak 115 orang di Kaifeng, Henan, menyesali keputusan mereka dalam menggunakan teknik akupuntur. Sebab, mereka justru jadi terinfeksi bakteri yang berasal dari jarum yang terkontaminasi.
Berdasarkan laporan media iFeng, ratusan korban tersebut melakukan akupuntur di sebuah klinik desa. Praktisi medis yang melakukannya adalah Dr. Fan, dokter yang cukup terkenal di desa tersebut.
Melansir World of Buzz, Dr Fan sudah bertahun-tahun melakukan akupuntur ini sejak 2013 silam.
Diketahui bahwa bakteri yang menginfeksi ratusan orang itu dikenal sebagai Mycobacterium abscessus. Masyarakat yakin hal ini terjadi akibat jarum yang dipakai tidak dibersihkan dahulu secara benar.
Bakteri ini adalah spesies yang resistan terhadap berbagai jenis obat. Hal ini menyebabkan pasien mengalami infeksi kulit dan menyebabkan kulit berbisul.
Untungnya, infeksi ini dapat diobati dan tidak mudah ditularkan dari orang ke orang. Namun prosesnya panjang dan lambat untuk menemukan obat yang tepat untuk infeksi ini.
Seorang suami korban mengungkapkan istrinya sering pergi ke Dr. Fan setiap 10 hari untuk mengobati kakinya. Tapi setelah tiga kali pergi ke dokter tersebut, istrinya mengalami gatal-gatal, kemerahan, pembengkakan, dan sakit di area perawatan akupuntur.
Kondisinya justru makin memburuk sampai kulitnya membusuk di kaki yang terinfeksi, hingga ada luka terbuka di mana-mana.
Baca Juga: Ingin Fokus Belajar, Bocah 12 Tahun Masukkan Jarum Akupuntur ke Kemaluannya
Saat ini, 20 orang telah dipulangkan sementara 84 lainnya masih dirawat. Sebanyak 11 orang lainnya juga masih dirawat di rumah sakit lain.
Sekarang penyelidikan dilakukan dan Dr. Fan diperiksa oleh polisi untuk diinterogasi. Izin praktiknya dicabut dan kliniknya telah ditutup.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan