Suara.com - Rachel Lane, seorang wanita 27 tahun asal Amerika Serikat menderita gangguan tidur narkolepsi yang membuatnya bisa belanja online saat terlelap.
Selain belanja online, Rachel Lane juga sering tidur di pemakaman, konser, dan juga saat ada di tengah percakapan akibat penyakit narkolepsinya tersebut.
"Sebuah paket datang ke toko rotiku. Saya melihat isinya sebuah gaun tapi aku tidak ada rencana pergi ke pesta dan tidak ingat kapan memesannya. Setelah saya memeriksa email, ternyata saya benar melakukannya," ujar Rachel Lane, dikutip dari Daily Mail.
Rachel Lane pun berpikir bahwa otaknya masih tetap aktif saat tidur. Oleh karenanya, ia bisa melakukan aktivitas apapun seperti masih terbangun dan kartu kreditnya selalu sudah siap.
Wanita 27 tahun itu mulai didiagnosis menderita narkolepsi pada tahun 2016. Penyakit itu berasal dari virus setelah dicakar kucing pada 2015 silam.
Penyakit itu pula yang membuat Rachel Lane tidak bisa berkendara selama 2 mil. Ia harus menepikan mobilnya untuk tidur sejenak.
"Aku tidak pernah tahu itu gejala narkolepsi. Saya hanya mengira sedang sakit," ujarnya.
Akhirnya, Rachel mulai menemui dokter spesialis pada tahun 2016 karena ia telah melukai dirinya saat berjalan sambil tidur. Bahkan, Rachel juga menderita halusinasi akibat gangguan tidur tersebut.
Rachel bisa menusukkan benda apapun ke mulut atau tubuhnya sampai berdarah. Karena itu, dokter menyarankan Rachel agar tidur bersama seseorang.
Baca Juga: Bahaya Pernikahan Usia Dini, Mulai dari Gangguan Fisik hingga Mental
Melansir dari NHS, narkolepsi adalah kondisi langka pada otak yang menyebabkan seseorang mendadak tidur di waktu yang tidak tepat.
Penyakit ini tidak menyebabkan masalah kesehatan fisik serius atau jangka panjang. Tetapi, itu bisa berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan dulit diatasi secara emosional.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya zat kimia yang disebut hypocretin di otak. Zat ini berfungsi membantu otak mengatur pola tidur dan bangun secara normal.
Kekurangan zat hypocretin di otak ini sering disebabkan oleh ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, penyebab narkolepsi juga bisa karena perubahan hormon selama masa pubertas atau menopause, stres psikologis dan infeksi.
Gejala-gejala narkolepsi sering dimulai selama masa remaja, meskipun biasanya didiagnosis antara usia 20 dan 40 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?