Suara.com - Ada banyak cara dalam menurunkan berat badan, dari olahraga, diet sehat, hingga cara instan seperti sedot lemak. Ada juga cara lain dengan mengonsumsi suplemen atau bubuk tertentu.
Inilah yang dilakukan oleh seorang warganet asal Malaysia dengan akun Twitter @shewasokay. Merasa berhasil, ia pun membagikan tips menurunkan berat badan melalui cuitannya.
Cuitan ini pun viral, sampai seorang dokter mengetahuinya dan menyanggah tips tersebut.
Menurut penjelasan sang dokter Dr Rafidah Abdullah, dilansir World of Buzz, itu adalah praktik yang salah dalam menurunkan berat badan.
"Aku bermasalah ketika seseorang merekomendasikan sesuatu yang mereka konsumsi kepada orang lain.
Aku bermasalah dengan orang Malaysia yang mudah tertipu, memercayai sesuatu yang tidak masuk akal untuk menurunkan berat badan. Sedikit pun tidak mau berusaha," cuit sang dokter.
Ia pun melanjutkan cuitannya dengan mengunggah tangkapan layar manuskrip tentang produk penurun berat badan.
Dalam manuskrip yang diunggahnya, tertulis kesimpulan, "produk yang dipalsukan (produk adulterated) menimbulkan masalah keamanan yang lebih besar dari semua pembakar lemak dan suplemen makanan pada umumnya."
"Produk-produk adulterated yang dipasarkan sebagai (suplemen) pembakar lemak seringkali belum diuji efektivitas atau keamanannya."
Baca Juga: 3 Hari Menginap di Polres Jaksel, Berat Badan Bayi Nikita Mirzani Naik
Adulteration merupakan pemalsuan produk atau pencampuran dengan penambahan bahan atau senyawa yang berbahaya.
Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa bubuk penurun berat badan yang diunggah sang warganet tersebut termasuk produk adulterated yang sebenarnya tidak aman ketika dikonsumsi.
Kemudian sang dokter melanjutkan cuitannya, "Ini kesimpulannya, 1. Jangan membuang uang, 2. Jangan malas. Lakukan Senam, 3. Jangan ambil risiko dengan merelakan organ Anda demi bahan entah apa-apa ini."
Berita Terkait
-
Kulit Glowing Bukan Cuma dari Skincare, 5 Suplemen Terbaik untuk Kecantikan dari Dalam
-
5 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil, Nggak Aman untuk Janin
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
10 Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia, di Mana Nyawa Jadi Taruhannya: Gajinya Sebanding Gak?
-
Bukan Singa atau Hiu, Ternyata Ini 5 'Pembunuh' Paling Efektif di Dunia Hewan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara