Suara.com - Kanker hati adalah jenis kanker yang jarang tetapi serius yang cenderung diangkat pada stadium lanjut. Semakin dini kanker hati didiagnosis, kemungkinan pengobatan akan semakin efektif sehingga penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatan.
Sayangnya, gejala kanker hati sering tidak jelas dan tidak muncul sampai kanker tersebut berada pada stadium lanjut.
Dilansir dari Express, satu tanda peringatan kanker hati yang harus diperhatikan adalah kulit, Anda perlu waspada jika mengalami kulit gatal.
Gejala ini sering merupakan akibat tidak langsung dari penyakit kuning, gejala umum lain yang terkait dengan kanker hati.
Seperti yang dijelaskan oleh Cancer Research UK, penyakit kuning adalah penumpukan empedu dalam aliran darah dan jaringan tubuh.
"Penumpukan terjadi ketika ada penyumbatan di sistem empedu. Empedu mengandung pigmen kuning yang membuat kulit Anda dan putih mata Anda menjadi kuning. Itu juga membuat Anda gatal," kata badan amal itu.
Selain kulit gatal, berikut dejala umum lainnya dari kanker hati, yakni:
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Kehilangan selera makan
- Merasa sangat kenyang setelah makan, meski makannya kecil
- Merasa dan sakit
- Nyeri atau bengkak di perut Anda (perut)
- Penyakit kuning (kulit Anda menguning dan bagian putih mata Anda)
- Kulit yang gatal
- Merasa sangat lelah dan lemah
Selain itu, perawatan untuk kanker hati tergantung pada tahap kondisi ini. Jika didiagnosis lebih awal, adalah mungkin untuk menghilangkan kanker sepenuhnya.
Menurut NHS, pilihan pengobatan pada tahap awal kanker hati meliputi:
Baca Juga: Sindrom Patah Hati Terkait dengan Kanker dan Stres, Ini Kata Peneliti!
- Reseksi bedah - operasi untuk mengangkat bagian hati
- Transplantasi hati - di mana hati diganti dengan hati donor
- Microwave atau ablasi frekuensi radio - di mana gelombang mikro atau gelombang radio digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker.
"Namun, hanya sebagian kecil kanker hati yang didiagnosis pada tahap di mana perawatan ini cocok," catat NHS.
Dalam keadaan ini, perawatan seperti kemoterapi digunakan untuk memperlambat penyebaran kanker dan meringankan gejala seperti rasa sakit dan ketidaknyamanan, tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru