Suara.com - Kasus Demam Berdarah di Indonesia Menurun Drastis, Ini Alasannya
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menghantui Indonesia di musim penghujan ini. Namun dipaparkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, jumlah kasus DBD di Indonesia tahun ini per bulan Januari-Februari menurun drastis dari tahun lalu.
Ditemui di Gedung Kemenkes RI, Siti menyebut kasus DBD di Indonesia terhitung hari Minggu kemarin tercatat ada sebanyak 7.079 kasus sepanjang bulan Januari-Februari. Jumlah ini cukup drastis dibandingkan Januari-Februari tahun lalu yang mencapai 51.600 ribu kasus dari total 137 ribu kasus sepanjang 2019.
Angka kematian juga ikut menurun. Januari-Februari 2020 tercatat ada 52 kematian karena DBD. Sedangkan di tahun 2019 dalam kurun waktu yang sama, tercatat sebanyak 436 kematian dari total 911 kematian.
"Mengapa ada penurunan dari beberapa provinsi? Ada banyak hal yang mempengaruhi, terutama adanya perubahan musim. Tahun kemarin kita banyak menghabiskan sarang nyamuk," tutur Siti, Senin (17/2/2020).
Penyumbang angka kematian terbesar ada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yakni 6 jiwa dan rata-rata berusia di bawah lima tahun dan hanya satu kasus di usia 11 tahun. Pihak Bupati juga sudah menyatakan terjadinya KLB atau kejadian luar biasa, karena jumlah terakhir yang tercatat lebih dari 600 kasus.
Kabupaten lain yang juga menunjukkan peningkatan kasus yang cukup signifikan di awal Januari yaitu Kecamatan Gunung Sugih di Lampung, Kecamatan Cisaga di Ciamis, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Belitung. Namun Siti menyebutkan sebagian kasus ini sudah tertanggulangi.
"Hanya tinggal pekerjaan rumah (PR) kami adalah Kabupaten Sikka dengan Belitung. Tapi Belitung sudah mulai naik turun dari dua minggu yang lalu, kami bersama-sama dengan tim Dinas Kesehatan Provinsi. Sementara untuk Sikka kami terus upayakan penanggulangannya karena jumlah kasus masih meningkat," tutup Siti. (Frieda Isyana)
Baca Juga: Waspada Demam Berdarah Bisa Dimulai dengan Jaga Lingkungan Tetap Bersih
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis