Suara.com - Sejak pertama kali ditemukannya virus corona Covid-19 hingga hari ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang masih bebas dari virus tersebut. Hal ini cukup mengundang banyak pertanyaan negara-negara lain, karena tetangga Indonesia seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina telah mengkonfirmasi sejumlah pasien positif Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Dr. H. Saleh Partaonan Daulay, MAg, MHum, MA, menyatakan bahwa Indonesia perlu bekerja sama dengan dunia internasional atau negara lain. Hal ini dimaksudkan agar Indonesia tidak menghadapi wabah virus corona ini sendirian.
"Karena itu Indonesia jangan sok hebat juga. 'Wah kami nggak kena. Kami nggak ada.' Jangan begitu! Mungkin hari ini belum ditemukan, tapi siapa tahu, ini kan yang diragukan itu sebetulnya ada di Indonesia tapi belum ditemukan," tutur Saleh pada acara Diskusi Publik di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Menurutnya, wabah virus corona yang telah mengglobal dan menelan lebih dari dua ribu jiwa ini tidak akan mungkin sanggup dihadapi sendiri oleh Indonesia.
Terlebih lagi, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265 juta dan termasuk sebagai negara berpenduduk nomor empat terbesar di dunia. Saleh merasa Indonesia belum sanggup dan siap seperti Cina apabila virus itu muncul suatu hari.
"Indonesia sanggup, nggak, sih, seperti Cina jika virus ini muncul? Cina walaupun merebak besar, tapi kesiapannya kan kelihatan. Karena itu yang penting adalah meningkatkan sosialisasi," katanya.
Saleh juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dan tidak berdiam diri menunggu pemerintah.
"Harus ikut berpartisipasi, jadi jangan nunggu pemerintah misalnya mau melakukan ini. Nggak sanggup pemerintah. Saya tahu persis dalamannya itu. Karena itu kita sebagai rakyat yang cinta negeri harus ikut berpartisipasi," tandasnya.
Baca Juga: Dihantui Wabah Virus Corona, Okto: Olimpiade 2020 On The Track
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak