Suara.com - Seorang pria asal Georgia usia 32 tahun sudah dua kali dilarikan ke unit gawat darurat karena mengalami ereksi yang menyakitkan. Dokter mengatakan kalau kondisi pria itu disebabkan oleh penggunaan ganja.
Awalnya, pria itu datang ke rumah sakit pertama kali setelah mengalami ereksi selama 12 jam. Saat itu tim medis berusaha mengobati masalah jaringannya yang mengeras.
Tetapi setelah dua minggu, pria itu kembali mengalami ereksi menyakitkan. Menurut laporan yang diterbitkan dalam Journal of Cannabis Research, pria itu mengalami ereksi selama 6 jam.
Akhirnya, pria itu didiagnosis menderita priapisme atau ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam dan tidak terkait dengan aktivitas seksual.
Tim pemberi perawatan dari Coliseum Medical Centres mengatakan pria itu mengaku telah mengalami ereksi pada beberapa malam per minggu selama 6 bulan sebelumnya. Bahkan ereksi itu bertahan selama 2 jam setiap kali kambuh.
Sebelumnya, pria itu sudah pernah mengalami ereksi yang cukup lama ketika mulai merokok saat remaja. Tetapi, ereksi itu pulih sendiri selama hampir 4 jam.
"Dia berhenti menggunakan ganja di usia 20 tahunan. Selama periode ini tidak memiliki episode priapismus," kata tim dalam laporan itu dikutip dari NY Post.
Tetapi, dr. Jamin Brahmbhatt, seorang ahli urologi justru meragukan karena hanya ada sedikit penelitian yang menghubungkan antara penggunaan ganja dengan priapism.
Menurutnya, ganja adalah vasodilator sehingga bisa menyebabkan pelebaran pembuluh penis yang berlebihan. Bahkan ganja bisa mengandung bahan kimia lain, sehingga zat adiktif dalam ganja bisa menyebabkan masalah organ intim.
Baca Juga: Berisiko Pembuluh Darah Pecah, Bolehkah Penderita Hipertensi Olahraga?
Brahmbhatt juga menilai bahwa priapism bukanlah kondisi biasa yang bisa diabaikan. Kondisi ini tentunya harus mendapat penanganan medis yang cepat dan tepat.
"Khawatirnya, jika ereksi berlangsung lebih dari 4 jam, maka penis bisa kehilangan oksigen dan nutrisi vital. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit, bengkak, kehilangan ereksi dan hilangnya penis," jelas Brahmbhatt.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan