Suara.com - Lelaki Perokok Berat Paling Banyak Kena Covid-19, Ahli Jelaskan Sebabnya
Baru-baru ini, sekelompok peneliti dari China mengungkapkan bahwa keparahan virus corona Covid-19 pada laki-laki di China lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Hal ini disebabkan para laki-laki tersebut kebanyakan adalah perokok berat. Studi ini juga menyebutkan 61,5 persen penderita pneumonia berat akibat virus corona adalah laki-laki dan tingkat kematian 4,45 persen pada pasien laki-laki dan 1,25 persen pada pasien perempuan.
Menjelaskan mengenai hal ini, Prof. Dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K), Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman menyebutkan bahwa perokok memang memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi Corona Covid-19.
Mengapa? Karena merokok bisa meningkatkan salah satu reseptor yang dikenali oleh virus corona, yakni ACE 2. Sementara virus untuk menempel butuh adanya reseptor atau bisa diibaratkan sebagai pelabuhan.
Semakin banyak reseptor yang ada di tubuh, maka semakin banyak pula virus yang bisa menempel. Sehingga membuat sel paru lebih rentan terhadap infeksi virus corona.
"Jadi mengapa orang yang merokok memiliki kesempatan lebih besar kemasukan virus, karena reseptornya lebih banyak," jelas Dr Amin pada Temu Media di kantor PB IDI Jakarta, Jumat (12/3/2020).
Dr Amin melanjutkan, setiap orang memiliki risiko infeksi yang dipengaruhi tiga hal. Pertama adalah dosis virusnya, kemudian virulensi atau keganasan, dan terakhir kekebalan tubuh.
Baca Juga: Virus Corona Menyebar, Obat Tradisional China Diserbu Pembeli
"Kalau kekebalan kita bagus maka risiko infeksinya kecil," sambungnya Dr Amin.
Pada tanggal 8 Maret 2020 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia juga memberikan pernyataan yang lebih spesifik mengingatkan masayarakat Indonesia mengenai kaitan antara Covid-19 dengan perilaku merokok.
Dalam pernyataan tersebut, wakil WHO untuk Indonesia Dr N. Paranietharan mengatakan bahwa perokok berisiko tinggi penyakit jantung dan penyaki pernapasan, yang merupakan faktor risiko tinggi untuk mengembangkan penyakit parah atau kritis dengan Corona Covid-19.
"Karena itu, perokok di Indonesia berisiko tinggi terkena Covid-19," lanjut pernyataan resmi tersebut.
Dr Amin belum bisa memastikan berapa jumlah pasien laki-laki dan yang perokok berat pada pasien virus Corona Covid-19 di Indonesia. Akan tetapi ia menyarankan untuk lebih baik berhenti atau mengurangi merokok sebagai salah satu upaya pencegahan virus Corona Covid-19.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak