Suara.com - Sebuah penelitian menemukan bahwa mendengarkan musik selama 30 menit sehari dapat mengurangi risiko masalah jantung secara signifikan bagi orang uang pernah mengalami serangan jantung.
Menurut penulis utama studi ini, Profesor Predrag Mitrovic, dari Fakultas Kedokteran Universitas Belgrade, penelitian yang menganalisis efek musik terhadap kondisi jantung masih sangat sedikit.
“Berdasarkan temuan kami, kami percaya terapi musik dapat membantu semua pasien yang pernah (mengalami) serangan jantung," kata Mitrovic, dilansir Medical News Today.
Studi ini melibatkan 350 orang pernah mengalami serangan jantung dan nyeri dada setelah serangan jantung.
Setengah dari responden menerima perawatan umum, sementara setengah lainnya menerima perawatan umum yang disertai terapi musik per hari selama 30 menit.
Setelah 7 tahun melakukan penelitian ini, para peneliti menemukan orang-orang yang menjalani terapi musik sekaligus perawatan umum memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami kecemasan, sensasi nyeri, dan rasa sakit, secara signifikan.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa kelompok ini juga memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami berbagai kondisi jantung.
Mitrovic berspekulasi bahwa terapi musik dapat mencapai efek ini dengan mengurangi kecemasan dan kegelisahan seseorang, yang dapat menambah tekanan pada jantung.
"Kegelisahan yang tak tertahankan dapat menghasilkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik, yang mengarah pada peningkatan beban kerja jantung," sambungnya.
Baca Juga: Abi Cancer Pernah Alami Kardiomegali, Bisa Picu Serangan Jantung?
Ke depannya, Prof. Mitrovic ingin melihat hasilnya secara lebih rinci, untuk mengeksplorasi efek spesifik terapi musik pada peserta dari berbagai usia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan tambahan.
Berita Terkait
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
-
Serangan Jantung Jadi Penyebab Terbanyak Kematian Jemaah Haji RI di Tanah Suci
-
Serangan Jantung Bisa Balik Lagi dalam 5 Tahun, Ini Cara Ampuh Menurunkan Risikonya
-
Automated External Defibrillator, Selamatkan Nyawa Bila Terjadi Serangan Jantung Saat Olahraga
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah