Suara.com - Semua orang disarankan menjaga jarak sosial untuk mencegah penularan virus corona Covid-19. Sebagian besar restoran makanan pun sudah menerapkan sistem take away atau online untuk mencegah kerumunan dan penularan virus corona.
Tetapi, banyak orang butuh membeli bahan masakan atau makanan kemasan yang tersedia di supermarket. Sedangkan, konsumen pastinya tidak tahu makanan kemasan itu diolah dan dipegang oleh orang yang positif virus corona Covid-19 atau tidak.
Hal ini tentunya menimbulkan rasa penasaran publik. Apakah makanan kemasan yang ada di supermarket dan lainnya bisa menyebarkan virus?
Menurut Food and Drug Administration dilansir oleh Fox News, belum ada bukti yang menyatakan bahwa penularan virus corona Covid-19 bisa melalui makanan kemasan.
Sejauh ini, penularan virus corona Covid-19 antar manusia masih diyakini melalui tetesan cairan tubuh setelah seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Lalu, tetesan yang keluar mengontaminasi orang lain.
"Virus corona Covid-19 ini tidak seperti virus bawaan makanan gastrointestinal (GI) seperti norovirus dan hepatitis A yang bisa membuat orang sakit melalui makanan," kata FDA.
"Ia adalah virus yang menyebabkan penyakit pernapasan. Jadi, paparan virus melalui makanan belum diketahui rute penularannya," jelasnya.
Namun, virus corona Covid-19 ini masih bisa disebarkan oleh pekerja pengolah makanan kemasan yang terinfeksi maupun tidak cuci tangan setelah terkontaminasi. Menurut Coronavirus Resource Center dari Harvard Medical School, pekerja yang tidak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan toilet juga bisa menyebarkan virusnya.
"Virus yang menyebabkan corona Covid-19 juga telah terdeteksi pada tinja orang-orang tertentu. Jadi, sekarang ini kami tidak mengesampingkan kemungkinan infeksi menular melalui makanan. Karena, orang yang mengolahkan tidak menjaga kebersihan," jelas Harvard.
Baca Juga: Jaga Kebersihan, Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan di Sepatu 5 Hari
Coronavirus Resource Center dari Harvard Medical School juga menambahkan virus mungkin akan mati dengan cara memasak yang benar. Tetapi, makanan seperti salad atau sandwich berpotensi tetap menjadi tempat berkembangnya virus.
Benjamin Chapman, seorang profesor dan spesialis keamanan pangan di North Carolina State University mengatakan bahwa virus corona Covid-19 tidak mungkin bertahan hidup karena pencernaan yang baik.
CDC juga mengatakan makanan bukanlah sumber penularan utama virus corona Covid-19 selama orang tidak menyentuh mata, hidung atau mulutnya.
Meskipun penyebaran virus tidak mungkin melalui makanan, pekerja restoran dan toko kelontong telah mengantisipasi dengan langkah-langkah kebersihan yang tinggi. Mereka lebih sering mencuci tangan, membersihkan permukaan tempat masak, peralatan memasak dan memasak makanan pada suhu yang tepat.
"Bukannya tidak mungkin, tapi kemungkinan pasti ada. Jadi saya ingin membuat keputusan manajemen risiko terbaik berdasarkan ilmu pengetahuan dan bukti terbaik agar tidak ada penularan virus melalui makanan," jelas Chapman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!