Suara.com - Sedih Banget! 12 Ribu Tenaga Kesehatan Spanyol Positif Corona Covid-19
Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan pelayanan medis di saat wabah. Oleh karena itu, mereka jugalah yang paling berpotensi terserang penyakit seperti virus Corona Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi global.
Di Spanyol, laporan terbaru menyebut ada 12.298 tenaga kesehatan yang dinyatakan positif virus Corona Covid-19.
Dilansir Antara dari Reuters, wakil kepala darurat kesehatan Maria Jose Sierra mengatakan ini setara dengan 14 persen dari total 85.195 kasus virus Corona Covid-19 yang terjadi di negara tersebut.
Akibatnya, pemerintah Spanyol merumahkan pekerja setelah angka kematian karena virus Corona Covid-19 terus melonjak.
Perdana Menteri Pedro Sanchez, dalam pidato yang disiarkan televisi, mengumumkan bahwa semua pekerja yang tidak penting harus tinggal di rumah selama dua pekan. Itu adalah kebijakan terbaru pemerintah dalam perang melawan virus corona.
Dia mengatakan para pekerja akan menerima gaji seperti biasa tetapi harus mengganti waktu yang hilang di kemudian hari. Tindakan itu akan berlangsung dari 30 Maret hingga 9 April.
Di sisi lain, jumlah kematian global akibat Covid-19 naik menjadi 30.105 hingga pukul 18:00 Waktu Eropa Tengah pada Minggu (30/3/2020), menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebanyak 638.146 kasus Covid-19 dilaporkan secara global, dengan 555.790 kasus di antaranya berada di luar China. Amerika Serikat melaporkan 103.321 kasus infeksi, menurut sistem informasi WHO.
Baca Juga: Akurasi Rendah, Spanyol Kembalikan Alat Rapid Test Corona dari China
Selain itu, negara-negara yang terdampak paling parah virus corona dengan masing-masing lebih dari 50.000 kasus terkonfirmasi seperti Italia, Spanyol dan Jerman, mencatat hampir 220.000 total infeksi hingga Minggu sore.
Di Eropa, episentrum pandemi Covid-19 dunia, 20.000 orang lebih meninggal, dengan 2.753 kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir hingga Minggu pagi, menurut laporan kondisi harian WHO.
Berdasarkan laporan, jumlah kasus baru terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir di Eropa tercatat di atas 36.000 selama tiga hari berturut-turut. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar