Suara.com - Awal penyebaran virus corona, beberapa negara Asia seperti Filipina dan Taiwan menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker. Namun, saat wabah meluas, beberapa negara besar malah tidak menyarankan masker.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan penggunaan masker bagi orang sehat. Namun, wacana penggunaan masker kini mulai didengungkan kembali melihat berbagai kasus baru.
Merangkum CNN, penggunaan masker saat wabah sebenarnya sudah dilakukan pada pandemi terbesar sepanjang sejarah, yakni Flu Spanyol 1918. Wabah tersebut telah menginfeksi sepertiga populasi dunia, yakni sekitar 500 juta orang dengan 50 juta kematian.
Pandemi tersebut menyebar pada masa perang Dunia I melalui tentara di berbagai negara. Amerika Seriat, sebagai negara dengan dampak flu terburuk saat itu gencar meminta agar semua orang menggunakan masker.
Pada Oktober 1918, San Francisco menerima gelombang kedua pandemi dan rumah sakit mulai melaporkan peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi.
Pada 24 Oktober 1918, Dewan Pengawas San Francisco, menyadari bahwa tindakan drastis perlu diambil dengan lebih dari 4.000 kasus.
Dengan suara bulat, anggota dewan akhirnya memutuskan untuk membuat Undang-Undang penggunaan masker saat influennza.
Pemakaian masker di depan umum menjadi kewajiban di wilayah AS untuk pertama kalinya. Jika warga ditemukan tidak menggunakan masker, mereka akan dikenai denda atau hukuman penjara.
Kampanye ini berhasil dan kota-kota California mulai mengikuti, termasuk Santa Cruz dan Los Angeles, diikuti oleh negara-negara bagian di seluruh AS.
Baca Juga: Terpilih Jadi Wagub DKI Jakarta, Riza Patria Akan Dilantik Jokowi
Langkah-langkah serupa juga diambil di luar Amerika. Komite Akademi de Medikal Paris merekomendasikan pemakaian masker di Prancis pada awal November 1918. Begitu juga Dr. Niven, petugas medis kesehatan untuk Manchester di Inggris utara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia