Suara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan sedang masa pemulihan pasca operasi jantung yang dilaksanakan pada 12 April ini. Spekulasi muncul setelah Kim tidak hadir dalam acara peringatan ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung, yang mana pendiri Korea Utara.
Berdasarkan surat kabar online berbasis Korea Selatan yang berfokus pada Korea Utara, Daily NK, yang dilansir CNN Internasional, Kim menjalani operasi kardiovaskular atau jantung diduga akibat dampak dari merokok berlebihan, obesitas, dan terlalu banyak bekerja.
Seorang sumber yang tidak disebutkan identitasnya pun mengatakan Kim sudah memiliki masalah dengan jantungnya sejak Agustus tahun lalu.
"Yang saya tahu adalah bahwa beliau (Kim Jong Un) telah berjuang (dengan masalah kardiovaskular) sejak Agustus lalu tetapi kondisinya memburuk setelah kunjungan berulang ke Gunung Paektu," kata satu sumber, merujuk pada gunung suci Korea Utara.
Berkaca dari kabar dugaan kondisi kesehatan Presiden Korea Utara ini, American Heart Association (AHA) mengungkapkan merokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dilansir Hopkins Medicine, merokok, bersama dengan kolesterol tinggi, hipertensi, aktivitas fisik, obesitas, dan diabetes, menempati urutan teratas sebagai faktor risiko utama penyakit jantung.
Di Amerika Serikat pun, merokok adalah satu-satunya penyebab kematian dini dan membunuh lebih dari 440.000 orang setiap tahunnya.
Sebuah studi yang terbit dalam Health Science Journal menunjukkan asap rokok yang mengandung lebih dari 4000 zat kimia, termasuk nikotin dan karbon monoksida (CO) yang dapat memiliki efek berbahaya pada fungsi kardiovaskular.
Merokok dapat mengubah fungsi jantung dan pembuluh darah dengan cara:
Baca Juga: Bagaimana Nasib Korea Utara Jika Kim Jong Un Meninggal, Siapa Penggantinya?
- Menyebabkan peningkatan tekanan darah instan dan jangka panjang
- Menyebabkan peningkatan denyut jantung instan dan jangka panjang
- Mengurangi aliran darah dari jantung
- Mengurangi jumlah oksigen yang mencapai jaringan tubuh
- Meningkatkan risiko pembekuan darah
- Merusak pembuluh darah
- Menggandakan risiko stroke (mengurangi aliran darah ke otak)
Merokok juga dikaitkan dengan depresi dan stres.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone