Suara.com - Pandemi Covid-19 Bisa Bikin Anak Stres, Ini yang Bisa Orangtua Lakukan
Orangtua perlu menyadari bahwa sangat mungkin bagi anak untuk mengalami stres terutama di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Jika orang dewasa memiliki kemampuan memahami kondisi stres dan bisa mencari 'pelarian' untuk mengatasinya, teori yang sama tidak berlaku bagi anak-anak.
Mereka masih membutuhkan peran orangtua untuk mengontrol stresnya agar tak berujung depresi jika terus dibiarkan.
Untuk itu, orangtua bisa melakukan beberapa cara membantu anak melewati masa melelahkan ini sebagaimana yang telah dialihbahasakan Suara.com dari situs Hello Magazine.
1. Luangkan waktu untuk mereka
Orangtua pasti memiliki kesibukan, tetapi penting untuk menyisihkan lebih banyak waktu dari biasanya dengan anak-anak jika Anda pikir mereka sedang khawatir tentang sesuatu.
Lakukan kegiatan menyenangkan bersama anak Anda atau cukup berada di ruangan yang sama dengan mereka. Tanyakan tentang aktivitasnya dan tunjukkan minat Anda pada hal-hal yang penting bagi mereka.
Tetapi jangan memaksa mereka untuk membicarakan hal yang membuat anak stres. Sebab anak akan terbuka dengan sendirinya ketika sudah merasa nyaman membicarakannya dengan Anda.
Baca Juga: Daftar Orang Miskin 22 Kelurahan Penerima Bansos PSBB Jakarta Hari Ini
2. Pastikan anak tidur cukup
Tidur dan istirahat dengan jumlah yang tepat dapat membantu anak menjadi lebih tahan terhadap stres. Anak-anak membutuhkan jumlah tidur yang berbeda sesuai usianya.
3. Beri mereka makanan sehat
Cobalah untuk memastikan mereka makan setidaknya lima porsi variasi buah dan sayuran setiap hari. Jika anak Anda tidak ada masalah dengan buah dan sayur apa pun, Anda bisa menyajikan berbagai makanan variatif yang bergizi seimbang.
4. Beri edukasi tentang stres
Ada baiknya memberi tahu anak-anak bahwa beberapa tingkat stres adalah normal dalam kehidupan dan setiap orang pernah mengalami. Orangtua dapat menjelaskan bahwa tidak apa-apa untuk mengalami stres.
Penjelasan itu dapat memberi anak kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk mengelola tingkat stresnya. Jika itu membantu, coba bicarakan tentang saat-saat Anda mengalami stres dan jelaskan bagaimana Anda menanganinya.
5. Tetap lakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik dapat membantu anak-anak dan orang dewasa mengelola stres. Jadi pastikan anak-anak Anda banyak berolahraga. Hal-hal lain yang bisa dicoba bersama anak termasuk teknik relaksasi atau juga latihan pernapasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat