Suara.com - Pemimpin gerakan protes anti-lockdown di North Carolina, AS, Audrey Whitlock, yang menganggap perintah karantina dari pemerintah telah melanggar hak-hak sipilnya, mengatakan dirinya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Adiministrator akun Facebook ReOpen NC (nama gerakan protes mereka) ini pun mengunggah kabar mengenai kondisinya pada halaman grup Facebook-nya itu pada Minggu (26/4/2020).
Whitlock mengatakan dirinya termasuk dalam golongan pasien asimptomatik atau tanpa gejala dan mengaku sudah menjalani karantina selama dua minggu, yang berakhir pada Selasa (28/4/2020) ini.
"Aku tetap berada di ruang isolasi/karantina sendiri di rumah sesuai arahan departemen kesehatan daerahku. Aku belum menghadiri acara untuk ReOpen NC," tulisnya.
Dilansir Vice, Whitlock bersama dengan dua ibu lainnya, membuat grup Facebook ReOPen NC secara pribadi pada 7 April. Sejak itu, mereka telah membantu memimpin demonstrasi, baik di Raleigh pada 14 April da 21 April.
Ada sekitar 100 orang ikut dalam aksi demonstrasi pertama, dan lebih dari 300 orang ikut dalam aksi kedua. Sebagian besar adalah mereka yang frustasi dan ingin kembali bekerja.
Sejak 27 Maret, pemerintah setempat mengimbau masyarakat di Carolina Utara untuk tinggal di rumah. Seharusnya pemberlakuan ini berakhir pada 29 April, namun minggu lalu Gubernur Roy Cooper memperpanjangnya hingga 8 Mei mendatang.
Dalam unggahan Facebook-nya, Whitlock mengaku anggota keluarganya menunjukkan gejala seperti flu pada akhir Februari, tetapi mereka tidak melakukan tes Covid-19.
Sedangkan ia sendiri mengaku mendapat tes antibodi pada awal April untuk melihat apakah ia pernah terpapar virus. Hasil tes menunjukkan negatif untuk antibodi, namun positif untuk Covid-19.
Baca Juga: Apes! Antre Cukur Rambut di Tengah Lockdown, 13 Orang Ditangkap Polisi
Berita Terkait
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis