Suara.com - Lily Burns (21) yang berasal dari Fort William, Inggris, awalnya tak menunjukkan gejala apapun yang mengarah pada Covid-19.
"Suhu tubuh yang tinggi jadi satu-satunya gejala virus corona yang aku tahu. Karena wabah Covid-19, mereka tak mau aku dirawat di rumah sakit sehingga mereka memulangkanku, dan jika semakin memburuk segera dibawa ke UGD," katanya, dikutip dari Daily Mail.
Ketika itu, suhu tubuhnya naik hingga 39,7 derajat ketika ia sedang lari marathon dalam rangka menggalang dana. Tapi dokter mendiagnosis masalah kesehatannya sebagai infeksi ginjal dan memperbolehkannya pulang.
Tapi tak lama kemudian kesehatannya semakin memburuk, dan ia segera dilarikan ke rumah sakit. Dokter melihat ini bukan kasus infeksi ginjal, namun mereka tak tahu ini penyakit apa.
Bahkan ketika ia dites untuk virus corona, hasilnya pun negatif. Ia direncanakan untuk keluar dari rumah sakit di akhir pekan.
Namun dunianya terbalik ketika ia divonis positif virus corona. Saat itu ia dipindah ke rumah sakit lain, dan kesehatannya semakin memburuk karena virus corona telah menyerang organ dalamnya, yakni jantung, hati, ginjal, dan beberapa lainnya.
Ia pun dirawat menggunakan ventilator dan harus dibius selama tujuh hari dalam keadaan kritis. Lily mengaku tak mengingat apapun dalam minggu tersebut.
"Satu-satunya yang aku ingat hanyalah keluar dari ambulans dan berada di dalam ruangan dengan sebanyak 8-10 dokter dan perawat. Aku agak kewalahan dan ketakutan," tutur Lily.
Keajaiban terjadi, setelah seminggu dirawat dalam keadaan tidak sadar, ventilator akhirnya dilepaskan. Empat hari kemudian, ia diperbolehkan pulang.
Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan di Air Mani
Saudara perempuannya, Daisy, membagikan video kepulangannya yang sangat emosional di Facebook. Dalam video tersebut terlihat sang ibu dan kedua saudara perempuannya berlari memeluknya saat ia keluar dari rumah sakit.
Lily mengaku merasa sangat emosional sekarang. Ia hampir tak dapat melaluinya. Beberapa teman datang menjenguknya namun mereka tak dapat mendekatinya sehingga hal tersebut sulit baginya.
"Mereka cukup senang melihat wajahku setelah apa yang terjadi selama ini," pungkas Lily yang kini sedang menjalani masa pemulihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa