Suara.com - Lagi, Studi dari Inggris Tunjukkan Kaitan Cuaca Panas dengan Virus Corona
Kabar tentang cuaca panas dan pengaruhnya terhadap virus Corona Covid-19 masih jadi perdebatan. Sebagian ilmuwan menyebut virus Corona Covid-19 tidak terpengaruh dengan cuaca dan musim panas, sementara lainnya berpendapat berbeda.
Hal ini juga yang menjadi topik studi terbaru dari Inggris. Ilmuwan dari University College London melakukan penelitian terhadap keluarga virus Corona. Diketahui, jumlah infeksi penyakit karena virus Corona di musim panas jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan musim dingin.
"Kita bisa melihat adanya penurunan penularan virus Corona di musim panas. Tapi ini bisa kembali meningkat di musim dingin, jika populasi terinfeksi dan rentan masih tinggi," tutur Rob Aldridge, peneliti utama studi tersebut, dilansir The Guardian.
Aldridge dan rekan-rekannya meneliti keluarga virus Corona yang paling sering menyebabkan penyakit, yakni HCoV-NL63, HCoV-OC43, dan HCoV-229E.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis sampel virus-virus tersebut dan melakukan pengecekan silang dengan data dari National Health Service selama beberapa tahun ke belakang.
Hasilnya, ditemukan bahwa infeksi virus Corona sangat tinggi terjadi di bulan Februari. Sementara itu, infeksi rendah terjadi di musim panas, yang mencapai puncaknya pada bulan Juli dan Agustus.
Namun, Aldridge mengingatkan bahwa hasil studi ini tidak bisa merefleksikan atau dijadikan rujukan terhadap pandemi SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 pada lebih dari 1 juta orang.
"Karena ini adalah virus baru (novel virus) sehingga kami tidak tahu apakah pola penularan yang sama akan dipengaruhi oleh musim panas atau tidak. Karena itu, sangat krusial bagi kita untuk mengikuti saran-saran dari pakar kesehatan saat ini," tuturnya.
Baca Juga: Minuman Panas Tidak Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19, Ini Kata Ahli!
Hal senada juga diungkapkan oleh Michael Skinner, pakar virologi dari Imperial College London. Virus Corona merupakan jenis virus yang sangat mudah bermutasi. Bisa saja karakteristiknya mirip dengan virus Corona lain, tapi pola penularannya tidak.
"Pengaruh cuaca musim panas ada, tapi tidak sebesar jika kita melakukan jaga jarak dan isolasi mandiri," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan