"Sepertinya Covid, virusnya, menciptakan respons peradangan lokal yang mengarah pada beberapa kejadian trombotik. Ini terjadi karena infeksi langsung virus di arteri itu sendiri," kata Wengerter.
Tim dokter lain telah melaporkan stroke yang tidak biasa pada pasien berusia muda, serta emboli paru atau pembekuan darah di paru-paru.
Ahli patologi juga menemukan gumpalan darah kecil di pembuluh darah terkecil, kata Dr. Oren Friedman, yang telah merawat pasien Covid-19 di unit perawatan intensif di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.
"Tidak ada perdebatan, virus tampaknya memengaruhi trombosis dan tampaknya secara langsung mempengaruhi pembuluh darah Anda," kata Friedman.
Ia mengatakan bahwa itu berarti virus corona penyebab sakit Covid-19 bisa memengaruhi seluruh organ tubuh.
"Jelas, setiap organ dalam tubuh Anda diberi makan oleh pembuluh darah. Jadi jika virus mempengaruhi pembuluh darah, maka Anda dapat mengalami kerusakan organ," jelasnya.
"Ini adalah gambar yang sangat membingungkan. Butuh waktu untuk memahami," tambah Brakenridge.
Salah satu sindrom paling menakutkan yang mungkin terkait akibat Covid-19 adalah inflamasi multisistem pediatrik. Walikota Bill de Blasio mengatakan, hal itu terjadi di New York City dengan melaporkan 52 kasus dan Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengatakan sedang menyelidiki 100 kasus lainnya.
Sindrom tersebut ditandai dengan demam persisten, peradangan, fungsi yang buruk di satu atau lebih organ, dan gejala lain yang menyerupai syok, kata panel dokter anak yang dikenal sebagai International PICU-COVID-19 Collaboration.
Baca Juga: Iuran BPJS Naik Lagi, KPCDI Bakal Gugat Lagi ke Mahkamah Agung
"Dalam beberapa kasus, anak-anak mengalami syok dan beberapa memiliki ciri-ciri seperti penyakit Kawasaki. Di beberapa wilayah geografis, ada peningkatan dalam kasus penyakit Kawasaki pada anak-anak yang tidak memiliki syok," kata Ahli reumatologi Rumah Sakit Anak Boston, Dr. Mary Beth Son.
Ia menjelaskan bahwa penyakit Kawasaki melibatkan peradangan pada dinding arteri berukuran sedang dan dapat merusak jantung. Ini mungkin disebabkan oleh respons sistem kekebalan yang dikenal sebagai badai sitokin, kata para dokter.
"Sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap virus. Karena ini adalah penyakit radang, reaksi berlebihan ini dapat menyebabkan penyakit seperti Kawasaki," kata Dr. Glenn Budnick, seorang dokter anak di Pomona, New Jersey.
Para doktet kemudian menemukan bahwa berbagai perawatan dapat membantu mengendalikan gejala. Pengencer darah dapat membantu mengendalikan pembekuan darah yang tidak biasa.
Ini dapat menyebabkan 'Covid toes' atau satu gejala terakhir yang membingungkan, tetapi juga kurang mengkhawatirkan.
Pasien melaporkan adanya pembengkakan pada jari kaki dan menjadi merah atau ungu. Menurut dokter, ada kemungkinan disebabkan gumpalan darah kecil yang terkait dengan Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar