Suara.com - Survei KPAI: Bu Guru, Siswa Minta Tugas Dikurangi Selama Belajar dari Rumah
Menjalani program belajar dari rumah selama beberapa pekan, siswa ternyata memiliki permintaan khusus. Apa itu?
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei terhadap 1.700 siswa atas evaluasi pengajaran jarak jauh (PJJ) selama wabah virus corona. Hasilnya kebanyakan siswa meminta agar tugas sekolah dikurangi.
"Upayakan satu hari satu tugas. Karena faktanya anak-anak kita memiliki lebih dari satu tugas," kata Ketua KPAI pusat Susanto dalam diskusi online 'Optimalisasi Pendidikan di Media Penyiaran', Kamis (14/5/2020).
Susanto menyarankan agar sebaiknya management pembelajaran perlu diperbaiki. Apalagi Kemendikbud belum memaspastikan apakah Juli kegiatan sekolah bisa kembali normal.
Hasil survei selanjutnya, Susanto mengatakan bahwa siswa meminta agar batas waktu pengumpulan tugas jangan terlalu cepat. Juga mereka ingin agar guru memberikan penjelasan secara online bukan hanya monoton memberi tugas.
"Usulan anak juga, guru memberikan informasi tentang Covid dan diskusikan dua arah," tambahnya.
Akibat PJJ, murid meminta agar jaringan internet digratiskan karena proses belajar dari rumah berbasis daring menghabiskan kuota besar.
"Anak-anak sangat terasa terutama yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. PJJ ini tidak semua ramah anak," ucapnya.
Baca Juga: Doa Sebelum Belajar dari Imam Abdullah al-Haddad Lengkap dengan Artinya
Susanto menambahkan, meski saat ini, Kemendikbud kembali mengaktifkan pembelajaran berbasis penyiaran melalui TVRI, perlu dipikirkan agar ada pendidikan berbasis penyiaran.
Ia menjelaskan pembelajaran yang dilakukan TVRI konteksnya merupakan sekolah. Sedangkan pendidikan lebih mengajarkan hal-hal umum kepada anak, hal itu menjadi tanggungjawab televisi swasta.
"Kalau kemudian harapan kita bukan hanya pembelajaran berbasis penyiaran tapi juga pendidikan berbasis penyiaran, tentu memang siaran non pelajaran yang didesain Kemendikbud melalui TVRI berarti tanggunjawab TV swasta harus semakin kreatif dan inovatif," kata Susanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat