Suara.com - Psikolog sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, ikut menyoroti perkembangan remaja NF (15) yang dijuluki Slenderman, yang membunuh balita APA (5).
Kini, diketahui bahwa NF menjadi korban kejahatan seksual. NF juga ternyata kini tengah hamil besar akibat perbuatan bejat orang terdekatnya. Di sinilah Kak Seto meminta semua pihak untuk serius melindungi anak-anak.
Kak Seto mengatakan penjahat seksual yang mengintai anak-anak bukanlah mereka dengan perawakannya sangar dan kasar. Justru sebaliknya, mereka yang penuh tipu muslihat dan lemah lembut yang biasanya mendekati anak.
"Orang semacam yang kelihatan lembut dan baik, tetap patut diwaspadai untuk kekerasan seksual terhadap anak. Orang tidak menyangka dengan bujuk rayu, penuh dengan tipu daya, dan sebagainya ya sudah," ujar Kak Seto saat berbincang dengan Suara.com, Jumat (15/5/2020).
Pentingnya pendidikan seks
Di sini artinya anak harus diajarkan bagaimana cara agar ia paham kebersihan organ intim. Juga diajarkan agar anak melawan jika ada orang lain maupun orang dewasa yang menyentuh dan meraba tubuhnya di area tertentu.
"Itu anak harus bisa menjaga kebersihan organ intim, jaga keamanan juga. Siapapun juga, harus berani teriak berani melawan. Apa tendangan, jeritan keras, itu mungkin perlu ada simulasi pelatihan pada setiap anak-anak," jelas Kak Seto.
Meski di sisi lain anak perlu diajarkan bagaimana sopan santun pada orang dewasa, tapi anak juga harus mulai diberikan pemahaman batas toleransi. Saat anak sudah merasa tidak nyaman, dan menurutnya tidak suka atau berlebihan, maka ia boleh menolak perilaku tersebut. Bahkan jika ada pemaksaan, anak boleh melawan.
Sebagai catatan, pendidikan seks ini bisa dilakukan sejak anak usia balita. Baik perempuan maupun laki-laki, karena laki-laki juga bisanya jadi korban sodomi.
Baca Juga: Para Ahli Ungkap Sifat Umum Pria yang Melakukan Kekerasan Seksual
"Ada diraba-raba. Kita memang ajarkan sopan santun, tapi jika menyinggung harga diri meraba-raba, mulut, dada, organ vital, ada teman, lapor bu guru siapa saja yang ada," tutup Kak Seto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone