Suara.com - 5 Fakta Herd Immunity untuk Penanganan Virus Corona Covid-19
Herd immunity kembali jadi perbincangan netizen di media sosial, di tengah pandemi virus Corona Covid-19 yang masih merajalela di Indonesia.
Fakta herd immunity menjadi pro dan kontra. Sebagian mendukung herd immunity karena mempercepat kondisi seperti sedia kala. Sementara kritik datang dari pakar kesehatan yang menyebut risiko pasien sakit berat dan meninggal akan bertambah.
Untuk itu, simak fakta seputar herd immunity yang sudah dirangkum Suara.com berikut ini.
1. Bisa dibentuk melalui vaksinasi
Cara tercepat membentuk kekebalan tubuh adalah dengan vaksinasi. Sayangnya, hingga kini belum ada satupun vaksin untuk virus corona atau SARS CoV 2. Peneliti masih tahap pengembangan, dan belum ada satupun vaksin yang valid dan teruji keamanannya.
2. Dapat juga dibentuk secara alami
Cara alami mendapatkan herd immunity adalah membiar populasi umum terinfeksi penyakit dan virus, dan berhasil sembuh. Setelah itu tubuh akan membentuk antibodi sehingga bisa melawan infeksi berikutnya.
3. Risiko kematian meningkat
Baca Juga: Jokowi Mau Berdamai dengan Corona, Ikuti Sukses Herd Immunity Ala Swedia?
Kritik terhadap herd immunity di Indonesia datang dari Guru Besar FK UI, Prof Ari Fahrial Syam, yang menyebut herd immunity bisa dicapai jika 70-80 persen populasi sudah terinfeksi. Sayangnya, risiko kematian pun diprediksi juga akan meningkat.
4. Mitos atau rencana pembunuh massal?
Profesor Raina Macintyre, ahli penyakit menular dari Austrlaia, mengatakan herd immunity hanya mitos. Ia bahkan menyebut melakukan herd immunity dengan sengaja tanpa vaksin sama dengan pembunuhan massal.
5. WHO tak yakin soal herd immunity
Pejabat WHO Mike Ryan tidak yakin soal antibodi yang disebut muncul setelah terinfeksi virus Corona. Satu-satunya cara herd immunity untuk berhasil adalah dengan menciptakan vaksin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat