Penjelasan yang paling mungkin, menurut para peneliti adalah bahwa mereka mungkin memiliki gejala mirip flu ringan di masa lalu yang disebabkan oleh virus corona lain.
Selain sindrom pernafasan akut yang parah (Sars) dan sindrom pernafasan Timur Tengah (Mers), ada banyak jenis virus corona yang beredar di antara manusia dalam banyak kasus. Tetapi mereka berbagi fungsi dan struktur yang sama yang berarti sel-sel kekebalan ini dapat menargetkan area yang biasa ditemukan di semua jenis virus.
"Empat virus corona pada manusia diketahui sebagai penyebab infeksi saluran pernapasan," kata Sette.
"Ini mungkin mencerminkan beberapa tingkat kekebalan silang, yang sudah ada sebelumnya terhadap Sars-CoV-2 pada beberapa orang, tetapi tidak berlaku pada semua individu," tambahya.
Pada penelitian itu, sel T berpotensi bermanfaat lebih banyak pada pasien yang baru pulih dari Covid-19. Studi ini mengamati 10 pasien dengan sampel diambil yang dimabil tiga minggu setelah onset penyakit.
Semua dari mereka memiliki sel T pembantu dalam darah mereka, sementara tujuh memiliki sel T pembunuh.
"Sistem kekebalan melihat virus ini dan meningkatkan respons kekebalan yang efektif," kata Sette kepada majalah Science.
Para peneliti menemukan bahwa sel-sel kekebalan dihasilkan setelah infeksi yang dapat menargetkan virus dan mengingat serangan untuk waktu yang lama.
"Penelitian ini akan membantu desain vaksin dan evaluasi kandidat vaksin", tambahnya.
Baca Juga: Pengganti Cucu Somantri Sebagai Dirut PT LIB Ditentukan Usai Lebaran
Tetapi penelitian ini memiliki keterbatasan menurut seorang dokter di sebuah rumah sakit di Beijing.
"Ukuran sampel terlalu kecil dan mereka hanya melihat orang yang tidak dirawat di rumah sakit karena gejalanya ringan," kata dokter yang menolak disebutkan namanya.
Tidak jelas apakah orang yang membawa sel-sel kekebalan ini dapat menghindari penyakit serius yang disebabkan oleh virus corona baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru