Suara.com - Saat pandemi Covid-19, orang-orang terpaksa harus belajar dan menyesuaikan diri pada keadaan yang tidak pasti. Tetapi keharusan untuk beradaptasi dengan banyak hal baru pada keadaan pandemi nyatanya juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif Anda.
Melansir dari Psychology Today, sebuah penelitian tahun 2015 oleh Mathias Ziegler et al., menyatakan bahwa semakin Anda terbuka terhadap ide, aktivitas, dan pemikiran baru, maka semakin inheren dan meningkatkan kecerdasan.
Berikut beberapa kegiatan khas pandemi yang ternyata bisa menaikkan kemampuan kognitif, anatara lain:
1. Membimbing Anak Belajar di Rumah
Ketika Anda menjadi pendidik anak-anak Anda, baik di tingkat prasekolah atau sekolah menengah, pengetahuan baru jelas akan Anda dapatkan. Anda akan mendapatkan pengetahuan baik ilmu yang sudah Anda lupakan, maupun ilmu baru yang belum berkembang saat Anda sekolah.
2. Memasak dengan Bahan Seadanya
Saat rak-rak toko kelontong menjadi tidak memiliki persediaan bahan seperti biasanya, maka Anda harus beradaptasi untuk memasak dengan resep baru. Ini tentu bisa meningkatkan kreativitas Anda.
3. Memikirkan Kembali Anggaran saat Pendapatan Berkurang
Pandemi membuat banyak orang mengeluh dengan pendapatan mereka yang berkurang. Kondisi ini akan memaksa Anda untuk memikirkan kembali pengeluaran dan membuat dana darurat saat keadaan masih belum membaik.
Baca Juga: Wenger: Laga Tertutup Tanpa Penonton Bisa Merusak Sepakbola
Mungkin sudah saatnya untuk melihat semua kebiasaan belanja Anda dan membuat rencana alternatif yang akan memaksimalkan sumber daya yang Anda miliki.
4. Olahraga tanpa ke Gym
Ketika gym dan pusat kebugaran ditutup, itu berarti bahwa orang yang rutin melakukan angkat berat atau kardio harus memiliki solusi kreatif berolahraga di rumah.
Ada beberapa ide kreatif yang beredar di internet, seperti mengganti barbel dengan ransel berisi buku, hingga lantai licin sebagai pengganti treadmill.
5. Menguasai Teknologi Baru
Kebutuhan untuk berkomunikasi secara virtual mendorong orang yang bahkan paling anti berteknologi untuk beradaptasi. Hal ini tentu memberikan manfaat untuk terus terhubung dan lebih melek terhadap teknologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara