Suara.com - Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengubah rekomendasinya untuk tetap mengobati pasien virus corona dengan Hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine).
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk menunda uji coba Hidroksiklorokuin, karena masalah keamanan, demikian seperti dilansir dari Medical Xpress.
Seperti rekannya dari Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah menggembar-gemborkan manfaat hidroksi klorokuin yang diduga dan obat terkait, klorokuin, terhadap virus corona baru.
Meski demikian, penelitian telah mempertanyakan keamanan dan kemanjuran obat tersebut terhadap penyakit ini.
Dalam jurnal medis terkemuka The Lancet disebutkan obat-obatan itu sebenarnya meningkatkan risiko kematian.
Itu membuat WHO menunda percobaan klinis Hidroksiklorokuin di seluruh dunia sebagai pengobatan COVID-19.
"Kami tetap tenang dan tidak akan ada perubahan" pada pedoman Brazil yang dikeluarkan pekan lalu, kata pejabat kementerian kesehatan Mayra Pinheiro pada konferensi pers.
Pedoman tersebut merekomendasikan dokter dalam sistem kesehatan masyarakat untuk meresepkan klorokuin atau hidroksiklorokuin dari timbulnya gejala COVID-19.
Pernyataan itu dikeluarkan tak lama setelah pengunduran diri mantan menteri kesehatan Nelson Teich, yang dilaporkan berhenti atas desakan Bolsonaro untuk mendorong obat-obatan meskipun kurangnya bukti kuat.
Baca Juga: Gugus Tugas: Tidak Ada Penelitian Hidroksiklorokuin Bisa Cegah Virus Corona
Dia adalah menteri kesehatan kedua Brazil dalam waktu kurang dari sebulan.
Hingga saa ini, Brasil merupakan negara Amerika Latin yang paling parah dihantam oleh pandemi, dengan hampir 375.000 kasus.
Kondisi itu membuat mereka menempati posisi tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat dan lebih dari 23.000 kematian.
Hydroxychloroquine biasanya digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, sedangkan klorokuin (chloroquine) umumnya digunakan untuk melawan malaria.
Studi pendahuluan di China dan Perancis telah menghasilkan harapan obat-obatan mungkin efektif melawan virus corona baru.
Itu membuat pemerintah Brasil membelinya dalam jumlah besar. Trump bahkan mengatakan minggu lalu menggunakan Hidroksiklorokuin sebagai tindakan pencegahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental