Suara.com - Virus corona terdeteksi di keyboard komputer, mouse, dan laptop yang digunakan oleh karyawan di pusat logistik perusahaan raksasa e-commerce Coupang, Bucheon. Hal tersebut dinyatakan oleh otoritas kesehatan Korea Selatan pada Jumat (29/5/2020).
"Kami telah mengumpulkan sampel dari kantor di lantai dua pusat Bucheon dan menjalankan tes. Kami menduga mereka yang menggunakan perangkat itu mungkin membawa virus," kata Jung Eun-kyeong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) selama konferensi pers.
Dilansir dari Korea Times, pada hari Kamis (28/5/2020), pihak berwenang mengatakan virus itu juga ditemukan di topi dan sepatu karyawan yang memicu kekhawatiran di antara para pelanggan.
Pemerintah Kota Goyang mengkonfirmasi tidak ada dari karyawan di pusat logistik Coupang yang dinyatakan positif terkena virus. Dalam hal ini, karyawan sebanyak 486 orang telah dites.
Pemerintah pusat mengatakan pihaknya telah menyelesaikan inspeksi dua pusat logistik Coupang dan berencana untuk melakukan hal yang sama di 33 pusat e-commerce nasional lainnya pada Senin (1/6/2020).
Outlet berita lokal mengkritik kegagalan Coupang untuk menginstruksikan karyawan mengikuti langkah-langkah kebersihan yang diperlukan.
Menurut Munwha Ilbo, harian berbahasa Korea, karyawan berbagi seragam dan topi dengan karyawan lain pada shift yang berbeda. Selain itu, botol pembersih tangan kosong dan perangkat yang memantau suhu karyawan dibiarkan tidak terkendali.
Coupang adalah salah satu gerai e-commerce paling sukses di Korea.
Kasus cluster baru menempatkan kekhawatiran pada orangtua yang memiliki anak-anak usia sekolah. Sekolah-sekolah Korea dibuka kembali dua minggu lalu dan kasus-kasus baru telah dilaporkan secara sporadis di antara para siswa dan guru sekolah.
Baca Juga: Panitia Diskusi Pemecatan Presiden: Akun CLS FH UGM dan Pribadi Diretas
Seorang guru di sebuah sekolah dasar di Incheon adalah kasus terbaru yang dikonfirmasi memiliki Covid-19.
Sebagai tanggapan, otoritas pendidikan mengatakan pada hari Jumat (29/5/2020), bahwa sekolah akan tetap terbuka dengan aturan yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan anak-anak.
KCDC melaporkan 58 kasus baru pada Kamis (28/5/2020), mendorong jumlah total menjadi 11.402.
Di antara 58, hanya tiga orang yang baru saja kembali dari luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025