Suara.com - Banyak Pasien Covid-19 Dites Dengan Hasil Negatif Palsu, Apa Sebab?
Total infeksi virus corona positif telah menyentuh angka 6,15 juta. Jumlah itu dapat terus meningkat seiring dengan pelonggaran pembatasan fisik di sejumlah negara.
Selain sifat virus yang sangat menular, aspek menakutkan lainnya adalah ketidakakuratan tes Covid-19 yang menghasilkan negatif palsu.
Hasil negatif palsu tidak hanya mengkhawatirkan bagi pasien, tetapi ia juga dapat berubah menjadi pembawa diam virus corona baru, tanpa hasil yang akurat.
Negatif palsu sendiri adalah ketika virus tidak muncul dalam tes meskipun orang tersebut telah tertular infeksi.
Umumnya, hasil negatif palsu ini berasal dari tes cepat. Lantas, apa sebenarnya yang membuat munculnya hasil tes negatif?
Seperti dilansir dari Times of India, masalah dengan tes diagnostik untuk virus SARS-CoV-2 adalah ia telah digunakan tanpa diuji secara ekstensif.
Ini karena besarnya wabah tidak memberikan waktu yang cukup bagi para ahli dan tes harus dikembangkan dengan kecepatan sangat tinggi.
Para ahli juga percaya bahwa bagaimana spesimen dikumpulkan mungkin memiliki banyak hubungannya dengan negatif palsu daripada tes itu sendiri.
Baca Juga: Bikin Jijik, Warganet Ini Salah Masukin Benda Tak Terduga ke Makanan
Sebagai contoh, jika swab hidung tidak diambil dengan benar dari ujung hidung dan mulut (di mana virus seharusnya menempatkan dirinya dalam selaput lendir), mungkin tidak ada cukup virus dalam sampel untuk dideteksi dalam uji.
Masalah lain adalah bahwa jika tidak ada banyak virus di dalam sel-sel di swab hidung karena mungkin telah pindah ke paru-paru, itu juga akan menghasilkan negatif palsu.
Hal ini karena virus dapat keluar dalam jumlah yang berbeda dan mungkin tidak ada di belakang tenggorokan atau hidung ketika spesimen diambil dengan bantuan usap nasofaring yang panjang.
Selain itu, jika sampel tidak diteliti sebelum viral load menurun, hal itu dapat menyebabkan negatif palsu. Ya, bahkan jika spesimen dikumpulkan dengan benar, tes dapat menunjukkan negatif jika tidak diproses dengan benar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern