Suara.com - Universitas Indonesia berhasil membuat lima ventilator portable untuk digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19. Lima ventilator itu diberikan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melalui Ketua BNPB Doni Munardo.
"Penyerahan ventilator ini adalah bukti dari kerja keras para peneliti dan inovator kita yang berhasil membuat lima ventilator yang didesain dan diproduksi di Indonesia dalam tempo tiga bulan terakhir," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brojonegoro dalam virtual konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (24/6/2020).
Ia menyampaikan bahwa lima ventilator itu sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan untuk digunakan oleh rumah sakit. Saat ini, para peneliti masih melakukan uji klinis terhadap lima ventilator lainnya.
Menurut Bambang, penemuan itu cukup membanggakan lantaran merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Selain itu, sebagian besar komponen bahan pembuatan mesin yang dinamakan Covent-20 itu berasal dari dalam negeri.
"Walaupun ada komponen import di dalam ventilator, tapi 70 persen komponen berasal dari Indonesia," ucapnya.
Meski begitu, Bambang menyampaikan saat ini pemerintah masih menunggu hasil karya dalam negeri untuk ventilator khusus ICU.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro mengatakan bahwa pembuatan ventilator itu ditargetkan hingga 300 mesin. Ia menambahkan bahwa pembuatan Covent-20 tersebut merupakan kinerja dua fakultas antara Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik UI.
"Rencananya produksi akan mencapai 300 ventilator dan akan diberikan ke rumah sakit dengan basis donasi," ucapnya.
Ventilator itu diklaim termasuk dalam kelas risiko elektromedik non radiasi dan mampu memberitahu kadar tekanan gas oksigen yang dialami pasien.
Baca Juga: Canggih,Ventilator Ini Bisa Deteksi Kondisi Pasien Covid-19 Jika Memburuk
"Covent-20 ini adalah suatu proses dari konsep, prototipe, pengujian klinis, sampai pada pengujian kelayakan produksi. Jadi dari hulu ke hilir. Ini proses menarik karena memang seharusnya universitas melakukan penelitian," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?