Suara.com - Puluhan kasus virus corona baru kembali dilaporkan di Korea Selatan dalam 24 jam terakhir. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantah klaim gelombang kedua terkait kondisi ini.
Sama halnya dengan sejumlah negara lain, Korea Selatan juga mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan adanya 62 kasus baru, 22 di antaranya berasal dari luar negeri, pada Minggu (28/6/2020).
Dilansir Fox News, sebagian besar kasus lokal terdeteksi di Seoul, ibukota padat penduduk. Kasus ini kebanyakan berasal dari pertemuan agama, kelab malam dan pekerja gudang.
Sejak awal Mei, ketika Korea mencabut protokol pembatasan sosial, kasus positif kembali dikonfirmasi. Lonjakan terbesar terjadi di Bucheon pekan lalu, ketika sebuah gudang yang dikelola oleh pemimpin e-commerce Coupang mencatat 138 kasus baru dan di Itaewon, area kehidupan malam Seoul, mencatat sekitar 277 kasus baru.
Bertambahnya klaster baru ini membuat direktur KCDC, Jeong Eun-kyeong menyatakan Negeri Ginseng tersebut sedang menghadapi gelombang kedua pada minggu lalu. Hingga kini, Korea Selatan telah mencatat 12.715 kasus, dengan sekitar 282 kematian.
"Di wilayah metropolitan, kami yakin gelombang pertama adalah dari Maret hingga April serta Februari hingga Maret. Lalu kita melihat adanya gelombang kedua, yang dipicu oleh hari libur pada Mei, sedang berlangsung," kata Jeong.
"Kami awalnya meramalkan bahwa gelombang kedua akan muncul pada musim gugur (September) atau musim dingin (Desember). Prakiraan kami ternyata salah. Selama orang-orang berinteraksi dekat dengan orang lain, kami percaya infeksi akan terus berlanjut," sambungnya.
Terlepas dari pernyataan Korea, WHO membantah klaim tersebut. Epidemiolog dan pimpinan teknis Maria Van Kerkhove sebaliknya berspekulasi keberhasilan yang dikelola Korea Selatan dalam menekan transmisi telah membuat setiap peningkatan kasus tampak lebih signifikan.
Maria Ven Kerkhove juga mendesak negara-negara lain untuk melakukan segala hal yang mereka bisa untuk menekan tingkat penyebaran wabah.
Baca Juga: Geliat Hotel dan Restoran di Balik Bayang Gelombang Kedua Pandemi Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar