Suara.com - Remdesivir, obat yang terbukti efektif untuk mempersingkat perawatan pasien Covid-19 akhirnya akan diluncurkan di pasaran.
Pembuat obat yang berbasis di California, Gilead Sciences, mengumumkan rencana penetapan harganya untuk remdesivir, kandidat obat antiviral Covid-19. Demikian seperti dilansir dari NPR.
Mereka mengatakan perawatan itu akan menelan biaya 520 dolar Amerika Serikat atau Rp 7,6 juta per dosis untuk perusahaan asuransi swasta Amerika Serikat dan 390 dolar AS atau Rp 5,6 juta per dosis untuk pemerintah AS.
Meski saat ini tidak ada produk yang disetujui FDA untuk mengobati atau mencegah Covid-19, remdesivir adalah obat antivirus pertama yang menunjukkan efektivitas terhadap coronavirus baru dalam uji klinis manusia dalam membatasi masa rawat inap.
Biaya tadi tidak mewakili biaya out-of-pocket dengan pasien menggunakan asuransi swasta. Jumlah itu akan tergantung pada jenis rencana yang mereka miliki.
Kelompok pengawas Public Citizen menyebut penetapan harga obat Gilead sebagai "tampilan kesombongan dan pengabaian yang ofensif bagi publik"
"Mengizinkan Gilead untuk menetapkan syarat selama pandemi mewakili kegagalan kepemimpinan kolosal oleh administrasi Trump," kata Peter Maybarduk, direktur Public Citizen's Access to Medicines Programme.
Harga untuk obat yang sangat dicari dijelaskan dalam surat terbuka dari Daniel O'Day, ketua dan CEO Gilead Sciences. Dia menulis, "Tidak ada buku pedoman tentang cara menentukan harga obat baru dalam pandemi."
O'Day mengatakan perusahaan telah memutuskan untuk "harga remdesivir jauh di bawah nilai ini" berdasarkan tes yang menunjukkan remdesivir mempersingkat waktu pemulihan rata-rata empat hari.
Baca Juga: India Setujui Penggunaan Remdesivir untuk Mengobati Pasien Covid-19
“Pada tingkat kami telah menetapkan harga remdesivir dan dengan program pemerintah, bersama dengan bantuan Gilead tambahan sesuai kebutuhan, kami percaya semua pasien akan memiliki akses,” kata O'Day.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!