Suara.com - Pemerintah federal Amerika Serikat akan menggelontorkan USD1,6 miliar (Rp 23 triliun) untuk mempercepat pengembangan vaksin Covid-19 dari Novavax, sebuah pengembang vaksin asal Maryland, Amerika Serikat.
Ini merupakan kesepakatan terbesar dari Operation Warp Speed, upaya pemerintah untuk membuat vaksin dan perawatan virus corona agar tersedia untuk publik Amerika secepat mungkin.
Itu adalah biaya 100 juta dosis vaksin baru untuk awal tahun mendatang, jika vaksin yang mereka kembangkan terbukti efektif dalam uji klinis.
Dilansir dari New York Times, ini adalah sebuah 'taruhan besar' karena perusahaan tersebut tidak pernah membawa produk ke pasar.
Selain kepada Novavax, pemerintah AS juga diketahui telah menginvestasikan hampir USD4 miliar (Rp 58 triliun) kepada perusahaan-perusahaan pengembang vaksin.
Namun, mereka justru memberikan sedikit informasi tentang bagaimana Operation Warp Speed menghabiskan uang dari lembaga mana dana itu berasal, atau bagaimana keputusan diambil.
Uang-uang itu telah diberikan kepada enam perusahaan dengan berbagai track record, dan dalam banyak kasus, teknologi yang menjanjikan tetapi belum teruji. Dua di antaranya adalah AstraZeneca yang menerima USD1,2 miliar (Rp17 triliun), dan Moderna Therapeutics, sebesar USD500 juta (Rp7,2 triliun).
Beberapa mengatakan strategi ini adalah cara terbaik untuk bergerak cepat di tengah pandemi yang mematikan. Tetapi para kritikus mengatakan publik berhak mengetahui lebih banyak tentang bagaimana uangnya dibelanjakan di masa kritis seperti ini.
"Ini bisa saja menjadi salah satu teknologi medis paling penting di zaman kita, dan kita hanya tahu sedikit tentang bagaimana dan untuk apa uang itu dibelanjakan," kata Peter Maybarduk, direktur akses global untuk program obat-obatan di Public Citizen, sebuah kelompok advokasi hak masyarakat.
Baca Juga: Kebersihan Mulut Ternyata Memengaruhi Risiko Covid-19
Sementara itu, pemerintah telah memberikan perkiraan yang bervariasi tentang berapa banyak perawatan dan vaksin yang menurpakan bagian dari Operation Warp Speed, dan menolak memberikan daftar lengkap nama perusahaan yang berpartisipasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan