Suara.com - Penularan virus corona Covid-19 antara ibu dan bayi baru lahir masih belum jelas. Beberapa ahli menyatakan bahwa penularan itu bisa terjadi, tetapi ada pula yang membantahnya.
Sebuah studi kecil pun menunjukkan bahwa ibu yang terinfeksi virus corona Covid-19 tidak mungkin menularkan virusnya ke bayi mereka. Namun, tentu itu jika mereka mengambil tindakan pencegahan dan kebersihan yang tepat.
Penelitian yang melibatkan 120 bayi dan ibu mereka, menunjukkan bahwa ibu yang terinfeksi virus corona bisa menyusui dan tinggal di ruangan sama dengan bayinya. Jika, mereka menggunakan masker dan mengikuti prosedur pencegahan penularan virus yang tepat.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal The Lancet Child & Adolescent Health. Dr Christine M Salvatore, dari Weill Cornell Medicine-New York Presbyterian Children's Komansky Children's, AS pun mengatakan data tentang risiko penularan virus corona Covid-19 selama kehamilan atau saat menyusui terbatas pada sejumlah kecil studi kasus.
"Akibatnya, pedoman untuk wanita hamil dan ibu baru sangat bervariasi. Kami berharap penelitian ini akan memberikan beberapa jaminan kepada ibu baru bahwa risikonya menularkan virus corona ke bayi sangat rendah," jelas Dr Christine M Salvatore dikutip dari Mirror UK.
Namun, studi yang lebih besar diperlukan untuk lebih memahami risiko penularan virus corona Covid-19 dari ibu ke bayinya.
Royal College of Obstetricians dan Gynecologists di UK merekomendasikan agar semua ibu harus berbagai kamar dengan bayinya dan tetap menyusui, asalkan sudah menjalani tindakan pencegahan yang tepat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menganjurkan pedoman serupa, yakni menekankan manfaat menyusui lebih besar daripada risiko potensial penularan virus corona Covid-19 antara ibu dan bayi.
Para petugas medis pun mengamati hasil dari 120 bayi lahir dari 116 ibu di tiga rumah sakit di New York City antara 22 Maret hingga 17 Mei 2020.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Gangguan Telinga, Peneliti Temukan Buktinya
Bayi-bayi diizinkan untuk berbagai kamar dengan ibunya dan menyusui. Sementara, para ibu diminta untuk mengenakan masker bedah dan mengikuti prosedur dengan sering mencuci tangan serta payudaranya.
Kemudian, semua bayi pun menjalani tes Covid-19 pertama kalinya setelah 24 jam lahir dan hasilnya negatif. Seminggu kemudian, 79 bayi kembali tes Covid-19 dan 72 bayi mendapat tes medis lebih lanjut 2 minggu setelah kelahiran.
Hasilnya, semua bayi dinyatakan negatif virus corona Covid-19 dan tidak ada bayi yang menunjukkan gejala penyakit mematikan tersebut.
"Kita tahu bahwa kontak kulit ke kulit dan menyusui adalah penting untuk membangun ikatan antara ibu dan bayinya. Cara ini juga baik untuk kesehatan anak dalam jangka panjang," kara Dr Patricia DelaMora dari Komansky Children's Hospital.
Penelitian ini menunjukkan bahwa bayi baru lahir dan ibu yang terinfeksi virus corona Covid-19 masih bisa mengambil manfaat dari temuan ini dengan cara aman. Hal itu terutama bila langkah pengendalian dan pencegahan yang tepat telah dilakukan.
Namun, para peneliti mengatakan mereka tidak bisa menarik kesimpulan yang tepat hanya berdasarkan temuan tersebut. Oleh karenanya, penelitian yang lebih besar tetap diperlukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)