Suara.com - Hari Raya Idul Adha tahun ini dijalankan di tengah pandemi Covid-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini membuat kewaspadaan terhadap risiko infeksi dari hewan meningkat.
Karena hal itu, peneliti hewan kurban drh Supriyanto MVPH menyarankan pembelian hewan kurban secara daring guna menjaga pelaksanaan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19.
"Komunikasi dan transaksi agar dilakukan secara daring atau tidak bertemu langsung," kata Supriyanto yang merupakan peneliti Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging Aman Sehat Utuh Halal (ASUH)-Yogyakarta saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Dia mengatakan sangat disarankan apabila hewan kurban dibeli dari orang yang sudah dipercaya rekam jejaknya jauh hari sebelum Idul Adha 1441 H.
Kendati demikian, dia mengatakan jika memang harus membeli secara langsung ke lokasi maka pembeli hewan kurban harus mengecek status wabah pada daerah terkait.
Jika aman, kata dia, maka membeli langsung tidak menjadi persoalan tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dalam proses membeli, lanjut dia, agar pembeli menggunakan masker, menyediakan penyanitasi tangan, menjaga jarak aman dan menjaga kebersihan diri.
Supriyanto mengatakan terdapat proses untuk mengecek hewan kurban tersebut berkualitas baik atau tidak seperti memastikan bulu hewan halus dan mengkilap. Jangan memilih hewan yang berbulu kusam dan terkonfirmasi mengalami diare.
Selanjutnya, kata dia, pastikan hewan yang dipilih memiliki mata jernih tidak berair karena dapat menjadi tolok ukur kesehatan ternak.
Baca Juga: Daya Beli Rendah, Penyembelihan Hewan Kurban di Jogja Turun 30 Persen
Kondisi hidung dan mulut hewan, lanjut dia, agar dipastikan normal tidak ada leleran yang keluar. [ANTARA]
Berita Terkait
-
BPOM Gerebek Praktik Stem Cell Ilegal Berkedok Dokter Hewan, Pelaku Dosen Universitas di Jogja
-
Tata Kelola Hewan Kurban Memprihatinkan! Cak Imin Dorong Jakarta Jadi Role Model
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas