Suara.com - Sejumlah kondisi tertentu membuat seseorang lebih rentan terinfeksi virus corona atau Covid-19. Kini, dilansir dari Times of India, para ahli telah memperingatkan bahwa orang yang kelebihan berat badan lebih berisiko tertular infeksi virus corona.
Berbagai penelitian mengatakan bahwa kondisi terkait obesitas memperburuk infeksi coronavirus. Selain itu, banyak ahli merasa bahwa orang gemuk juga harus dimasukkan dalam kategori rentan.
Sekitar 5 persen dari populasi India menderita obesitas dan seperti pada studi terbaru, obesitas akan meningkat sebesar 40 persen pada dekade berikutnya di seluruh dunia. Sayangnya, lockdown diperkirakan hanya memperburuk tingkat obesitas, para ahli memperingatkan.
Sebuah penelitian dilakukan di mana para ahli melihat indeks massa tubuh (BMI) dari 812 pasien yang dipulangkan atau meninggal karena infeksi virus crorona. Ditemukan bahwa di antara 812 orang, 70 persen orang mengalami obesitas.
Kemudian, di antara jumlah orang yang meninggal karena Covid-19, 82 persen mengalami obesitas. Lama rawat inap orang gemuk di rumah sakit juga lebih lama dibandingkan dengan orang dengan indeks massa tubuh normal.
Ini terjadi karena orang yang obesitas memiliki kapasitas oksigenasi yang lebih rendah dan karena infeksi Covid-19 mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan penurunan saturasi oksigen, komplikasinya meningkat.
Orang yang gemuk memiliki otot-otot pernapasan yang lebih lemah, volume paru-paru yang lebih rendah dan peningkatan resistensi di saluran udara mereka, yang membuat mereka rentan mengalami gejala yang rumit.
Tidak hanya itu, obesitas meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu. Jadi, jika Anda kelebihan berat badan, penting bagi Anda untuk mulai berupaya mengurangi berat badan tersebut.
Beberapa caranya ialah makan makanan yang sehat dan seimbang, minum banyak air putih, minum teh hijau, dan yang terakhir olahraga secara teratur.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Masyarakat Jepang Sudah Pakai Masker Sejak Era Edo
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak