Suara.com - Sekelompok sayap ayam beku yang diekspor dari Brasil ke China dinyatakan positif terkena virus korona, pejabat China mengumumkan Kamis.
Unggas yang terinfeksi ditemukan di kota Shenzhen selama pemeriksaan rutin daging impor dan makanan laut yang dilakukan sejak Juni, kata pemerintah kota dalam sebuah pemberitahuan.
Pemutaran dilakukan setelah wabah virus korona di Beijing dikaitkan dengan pasar makanan laut.
Orang-orang yang mungkin telah bersentuhan dengan sayap ayam, bersama dengan produk makanan yang disimpan di dekat bets, diuji oleh otoritas kesehatan Shenzhen. Semua hasil itu kembali negatif.
Pada hari Rabu, China juga melaporkan bahwa virus korona ditemukan pada paket udang yang dikirim dari Ekuador.
Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 749.000 orang di seluruh dunia, pertama kali dikaitkan dengan pasar makanan laut di kota Wuhan, China.
Sebelumnya, Bi Kexin, direktur umum Biro Keamanan Pangan Impor dan Ekspor di bawah Administrasi Umum Kepabeanan China, mengatakan bahwa dari hampir 223.000 sampel yang diambil dari makanan beku impor, interior dan eksterior pengepakan dan sekitarnya, enam sampel Covid-19 dinyatakan positif.
Namun, ini tidak berarti bahwa virus dapat ditularkan melalui kemasan makanan. Demikian seperti dilansir dari World of Buzz.
"Hasilnya menunjukkan bahwa wadah dan kemasan perusahaan-perusahaan ini berada di bawah risiko terkontaminasi oleh novel coronavirus," kata Bi.
Baca Juga: Sekolah di Zona Kuning dan Hijau Corona Dibuka, Dilarang Cium Tangan Guru
"Para ahli mengatakan bahwa meskipun terbukti tidak berarti mereka dapat menularkan virus, itu menunjukkan bahwa manajemen keamanan makanan tidak ideal."
Meski pemerintah China telah sepakat dengan para ahli global bahwa impor makanan memiliki risiko rendah penularan virus, ada kebingungan di luar negeri tentang mengapa China terus menguji dan menghentikan pengiriman.
"langkah penting untuk mencegah risiko virus ditularkan dari saluran makanan rantai dingin impor. Ini adalah langkah yang perlu diambil untuk melindungi kesehatan rakyat dan tidak mengganggu perdagangan internasional normal," kata Bi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental