Suara.com - Seseorang yang melakukan tindakan seks saat tidur biasa disebut dengan sexomnia. Sexomnia ini terjadi selama tahap siklus tidur tanpa mimpi atau non-rapid eye movement (NREM).
Sexomnia berbeda dengan mimpi melakukan hubungan seks. Kondisi ini lebih menggambarkan kondisi orang melakukan perilaku seksual dalam posisi tertidur alias terdapat tindakan fisik.
Dilansir dari Medical News Today, kondisi ini juga termasuk dalam jenis parasomnia, yakni aktivitas abnormal dan perilaku yang terjadi selama tidur nyenyak. Namun, penyebab dan gejala sexomnia cukup sulit dipahami.
Sexomnia juga sulit dipelajari dalam jangka panjang karena tak selalu terjadi di setiap malam hari. Kondisi ini juga bisa terjadi bersamaan dengan aktivitas parasomnia lainnya, seperti tidur sambil berjalan atau berbicara.
Gejala sexomnia
Adapun gejala sexomnia meliputi, erangan, pernapasan berat, berkeringat, masturbasi, cumbuan, hubungan seksual, orgasme spontan hingga melakukan foreplay dengan orang lain.
Selain gejala fisik, sexomnia juga bisa menimbulkan konsekuensi emosional, psikososial, hingga kriminal yang berbahaya.
Penyebab sexomnia
Sebenarnya, para peneliti tidak tahu persis penyebab sexomnia. Menurut penelitian dalam Journal of Missouri State Medical Association 2018, kurangnya kualitas tidur juga bisa berkontribusi pada NREM parasomnia, seperti sexomnia.
Baca Juga: Waspada, Gatal di Kemaluan Tanpa Sebab Bisa Jadi Tanda Diabetes Tipe 2
Selain itu, konsumsi alkohol juga salah satu pemicu sexomnia pada orang dengan gangguan tidur gelombang lambat. Adapun kondisi medis yang bisa memicu sexomnia, antara lain:
- Gangguan tidur simultan, termasuk tidur sambil berbicara atau berjalan.
- Sindrom kaki gelisah
- Apnea tidur obstruktif
- Epilepsi terkait tidur
- Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)
- Cedera kepala
- Migrain
Dalam hal ini, laki-laki tiga kali lebih mungkin mengalami sexomnia daripada perempuan. Sementara itu, wanita dengan sexomnia juga cenderung melakukan masturbasi.
Berita Terkait
-
7 Jenis Insomnia yang Jarang Diketahui, Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Selain Love Language, Ada Juga 5 Sex Languages untuk Seks Sehat
-
Takut Anak Alami Night Terror? IDAI: Tak Perlu Obat, Ini Solusinya
-
Gangguan Tidur pada Anak, IDAI Peringatkan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
-
Kenali Penyebab Gangguan Tidur, IDI Kota Semarang Berikan Informasi Pengobatan
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
Terkini
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak