Suara.com - Kanker paru-paru merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi, terutama bagi pria. Kanker ini muncul ketika mekanisme kontrol normal tubuh berhenti bekerja - sel-sel lama tidak mati dan malah tumbuh di luar kendali, membentuk sel-sel baru yang abnormal.
Tumor bisa menjadi agresif, artinya mereka terbentuk, tumbuh atau menyebar dengan cepat di dalam tubuh.
Sayangnya, kanker paru-paru mungkin tidak menghasilkan gejala apa pun sampai proses destruktif ini berjalan dengan baik.
Salah satu tanda peringatan yang harus diwaspadai adalah pergelangan kaki dan pergelangan tangan yang bengkak dan meradang.
Ini dapat menyebabkan banyak rasa sakit dan sulit bergerak jelas Cancer Research UK.
Dilansir dari Express UK, ini mungkin mengindikasikan hipertrofik osteoartropati paru (HPOA), kondisi langka yang memengaruhi beberapa orang dengan kanker paru-paru.
Badan kesehatan menjelaskan, HPOA bisa disebabkan oleh zat yang dikeluarkan oleh tumor. Selain itu, hal tersebut juga bisa disebabkan oleh zat yang dibuat tubuh saat bereaksi terhadap tumor.
Adapun gejala kanker paru-paru antara lain ialah, batuk yang tidak kunjung sembuh setelah dua atau tiga minggu, batuk lama yang semakin parah, infeksi dada yang terus datang kembali, batuk darah, sakit atau nyeri saat bernapas atau batuk, sesak napas yang terus-menerus, hingga kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
NHS mengatakan untuk menemui dokter umum jika Anda memiliki gejala kanker paru-paru, seperti sesak napas atau batuk terus-menerus.
Baca Juga: Bahaya! Hentikan Kebiasaan Melingkarkan Ikat Rambut di Pergelangan Tangan
Hasil pengobatan sebagian bergantung pada seberapa lanjut kanker Anda sehingga semakin dini Anda dapat melakukan intervensi semakin baik.
Kanker paru-paru sangat terkait dengan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok tembakau. Faktanya, merokok tembakau adalah penyebab terbesar kanker paru-paru di Inggris, menyebabkan sekitar tujuh dari 10 kanker paru-paru, menurut Cancer Research UK.
Ini termasuk menghirup asap rokok orang lain dan bahkan merokok ringan atau sesekali. Paparan gas radon juga dapat meningkatkan risiko Anda, Cancer Research UK memperingatkan.
Gas radon adalah gas radioaktif alami yang berasal dari sejumlah kecil uranium yang ada di semua batuan dan tanah.
"Jika radon terhirup, itu dapat merusak paru-paru Anda, terutama jika Anda seorang perokok," NHS memperingatkan.
Oleh karena itu, berhenti merokok menjadi lebih penting jika Anda tinggal di daerah radon tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental