Suara.com - Jaga jarak merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib ditaati demi mencegah penularan virus Corona Covid-19.
Nah, terobosan baru kembali diciptakan anak bangsa, di tengah pandemi virus Corona yang melanda dunia.
Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan sistem pemantau jaga jarak otomatis yang bernama Yu-Ngantri. Sistem ini diharapkan bisa membuat masyarakat lebih patuh terhadap protokol kesehatan.
Dikutip dari VOA Indonesia, Prof. Emir Mauludi dari ITB menciptakan Yu-Ngantri karena melihat longgarnya kewaspadaan masyarakat terhadao virus Corona.
"Kalau misalnya kita ke kafe, restoran, lama-lama kita merasa bahwa pandemi ini sudah nggak ada. Ketika orang beraktivitas itu, orang lupa bahwa kita masih pandemi Covid-19," ujarnya kepada VOA saat ditemui di Bandung, baru-baru ini.
Dosen teknik elektro ini menjelaskan, Yu Ngantri terdiri atas kamera, mini-PC, dan monitor.
Sistem ini dirancang untuk dua tugas utama, yakni, pertama, memantau jarak antar orang dan memberitahu jika ada yang terlalu berdekatan; dan kedua, menghitung orang yang keluar masuk ruangan, sehingga kapasitas maksimum ruangan bisa diketahui secara real time.
"Jadi kita perlu asisten, yang paling penting adalah menjaga jarak, di situ fungsi utama dari Yu-Ngantri," tambahnya.
Prof. Emir mengembangkan sistem tersebut selama 2 bulan. Dia dibantu timnya, Richard (mahasiswa pascasarjana ITB), Alam (mahasiswa ITB), dan Satria (alumni Universitas Telkom).
Baca Juga: Aturan Baru Protokol COVID-19 di Bekasi, Wajib Pakai Masker Kain 3 Lapis
Richard, yang menangani user interface and experience, menjelaskan sistem ini memanfaatkan computer vision.
"Jadi sebelumnya udah kita ajarin (sistem) manusia itu seperti apa kalau lagi berdiri atau lagi duduk. Kita bikin juga dia bisa mendeteksi jarak antar-individu seperti apa," terangnya.
"Jadi dia secara real time mendeteksi jarak antar orang, selanjutnya dia laporkan ke web," terangnya, seraya menambahkan semua data dapat dipantau lewat handphone dan komputer.
Sistem Yu Ngantri dapat dipasang di mana saja, tambah Richard, mulai dari sekolah, bank, bahkan supermarket.
"Begitu juga dengan minimarket, warung juga, baik itu yang duduk, menunggu, berdiri, mengantre, semua bisa tertib menjalankan social distancing," tambahnya.
Richard mengatakan, sistem ini berjalan otomatis dan tidak butuh operator. Namun keberadaan manusia dapat melengkapi.
Berita Terkait
-
Falcon Pictures Kasih Bocoran Tipis-Tipis Pemeran Milea di Film Dilan ITB 1997
-
Siapa Pemeran Ancika di Dilan 1997? Foto Ariel NOAH Bareng Sosok Misterius Bikin Penasaran
-
Debut di Dunia Film, Ariel Noah Ungkap Alasan Terima Peran Dilan ITB 1997!
-
Pergulatan Batin Ariel NOAH Saat Putuskan Terima Tawaran Jadi Dilan di Film Terbaru
-
Bandung Sustainability Summit 2025: Kota Kembang Pimpin Gerakan Hijau Nasional!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa