Suara.com - Perempuan ingin area kewanitaannya selalu bersih, dan kalau bisa juga wangi. Tapi jangan sembarang pakai sabun pembersih kewanitaan. Alih-alih menyehatkan, penggunaan yang berlebihan justru bisa memicu infeksi pada vagina.
Disebutkan Dr. dr. Ali Sungkar, Sp.OG(K), sabun pembersih kewanitaan bisa merusak keseimbangan pH vagina yang rata-rata di bawah 4.
"Perempuan inginnya mencuci vagina pakai sabun wangi. Hati-hati sabun wangi, pH air saja 7, kalau sabun wangi di atas 7 pH-nya," ujar Konsultan Obstetri dan Ginekologi ini.
Bukan tanpa alasan perempuan harus menjaga pH vagina di bawah 4. Kondisi asam ini merupakan lingkungan ideal agar bakteri baik atau probiotik jumlahnya tetap mencukupi untuk melawan bakteri jahat, virus, dan kuman yang bisa menyebabkan infeksi.
"Vagina itu jangan mau steril, harusnya ada kuman lain. Tapi kalau bisa, bakteri baiknya yang banyak," ungkap dr. Ali.
Keseimbangan pH vagina ini juga bisa terganggu akibat kondisi vagina yang lembap. Pemicunya biasanya karena jarang mengganti celana dalam, penggunaan pembalut saat haid, hingga penggunaan panty liner.
"Penggunaan panty liner dan lain-lain membuat vagina lebih lembap, sehingga ini yang diminta dipelihara, jangan sampai terjadi vulvovaginitis atau infeksi vagina," terang dr. Ali.
Jika mengalami infeksi vagina, dikhawatirkan terjadinya penyakit menular yang disebabkan human papilloma virus (HPV) saat berhubungan seks, dan pada ibu hamil bisa menularkan pada bayinya jika melakukan persalinan normal.
Nah, ibu hamil yang didiagnosis vulvovaginitis, baik karena kuman, bakteri, hingga HPV, biasanya dokter akan melarang melakukan persalinan normal, dan meminta ibu hamil untuk melahirkan secara caesar.
Baca Juga: Ingin Miss V Tetap Awet Muda? Jangan Lakukan 7 Hal Ini ke Vagina Anda
"Kenapa? Kalau bayinya masuk virus dan ke tenggorok, itu jadi papiloma yang di laring (tenggorokan). Itu bahaya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara