Suara.com - Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta memancing reaksi dari berbagai pihak. Salah satunya, pakar kesehatan masyarakat.
Dilansir Anadolu Agency, pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Iwan Ariawan mengatakan setidaknya 55 persen penduduk di Jakarta harus tinggal di rumah pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar penularan Covid-19 dapat terkendali.
Berdasarkan pemantauan mobilitas penduduk menggunakan Google Mobility, Iwan mengatakan pergerakan penduduk pada 4-10 Mei 2020 yang merupakan masa PSBB lebih rendah dibandingkan pada 31 Agustus-6 September 2020 yang merupakan masa transisi.
Penetapan PSBB total maupun transisi di ibu kota juga ternyata berpengaruh terhadap pergerakan penduduk di Pulau Jawa dan Bali.
“Pada seminggu terakhir, penduduk makin banyak bergerak. Dari segi epidemiologi ini mengkhawatirkan karena akan meningkatkan kasus,” kata Iwan dalam diskusi virtual di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat.
Grafik menunjukkan kasus penularan Covid-19 di Jakarta cenderung terkendali ketika hampir 60 persen penduduknya tinggal di rumah yakni pada rentang April hingga Mei 2020 atau saat PSBB total berlaku.
Pada saat ini, estimasi kasus baru yang muncul berkisar di bawah 250 orang.
Begitu memasuki masa transisi pada Juni, jumlah orang yang tinggal di rumah semakin menurun hingga kurang dari 50 persen pada Agustus dan September.
Di saat yang sama, estimasi kasus baru yang muncul pada saat itu mencapai 500 hingga 1.250 kasus baru.
Baca Juga: Bakal Terapkan PSBB Total, Anies Ngaku Didukung Pemerintah Pusat
Sementara jika PSBB dilonggarkan, maka sebanyak 85 persen penduduk wajib menggunakan masker secara benar agar penularan terkendali.
Di sisi lain, dia menuturkan masih banyak masyarakat tidak disiplin menggunakan masker karena persepsi risiko yang rendah terhadap Covid-19.
“Banyak orang menganggap risiko mereka terinfeksi rendah, padahal setiap orang sangat mungkin tertular,” kata Iwan.
“Dari aparat juga seharusnya lebih gencar menertibkan,” lanjut dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memutuskan mengambil kebijakan rem darurat untuk mengendalikan penularan Covid-19 di ibu kota yang meningkat sejak masa transisi.
Anies menuturkan situasi saat ini lebih darurat dibandingkan masa awal pandemi.
Berita Terkait
-
Perahu Klinik Terapung, Solusi Kesehatan untuk Warga di Wilayah Terisolasi
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental