Suara.com - Seperti halnya pola makan, aktivitas fisik seperti olahraga juga baik untuk penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Olahraga juga disebut baik untuk mereka yang baru memiliki risiko diabetes.
"Olahraga teratur sangat penting bagi mereka yang hidup dengan diabetes," kata Alex Li, MD, seorang spesialis penyakit dalam di Los Angeles seperti yang dikutip dari Insider.
Melansir dari Insider, American College of Sports Medicine dan American Diabetes Association sama-sama setuju bahwa olahraga penting untuk kesehatan penderita diabetes. Sebab saat berolahraga, tubuh akan membakar glukosa atau gula darah sebagai bahan bakar energi sehingga bisa membantu menurunkan kadar gula darah.
Olahraga teratur juga dapat membantu membangun otot dan mengurangi lemak. Hal ini yang akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin. Secara umum, orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 mendapat manfaat olahraga dengan meningkatkan sensitivitas insulin.
"Dalam jangka pendek, olaharaga dapat menurunkan gula darah dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan sensitivitas insulin," kata Emory Hsu, MD, ahli endokrinologi di Santa Clara Valley Medical Center di San Jose, California.
Menurut Asosiasi Diabetes Amerika (ADA), setidaknya orang dengan diabetes melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 setiap minggu. ADA merekomendasikan agar penderita diabetes tipe 2 atau yang berisiko mengalami kondisi tersebut berolahraga setiap hari.
Menurut ADA, berjalan atau sekadar berkebun sudah dihitung melakukan olahraga sedang. Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan , atara lain:
- Memotong rumput
- Renang
- Bermain tenis
- Bersepeda santai
- Berjalan
- olahraga aerobik
Meskipun olahraga dianjurkan untuk semua penderita diabetes, beberapa kondisi mungkin harus lebih-hati sebelum berolahraga. Misalnya, penderita diabetes tipe 1 harus sangat berhati-hati karena olahraga bisa secara dramatis menurunkan kadar gula darah.
"Untuk penderita diabetes tipe 1, olahraga dapat menurunkan gula darah secara lebih dramatis," kata Hsu. Gula darah yang sangat rendah atau hipoglikemia dapat menyebabkan komplikasi kesehatan termasuk kejang dan koma pada kasus yang parah.
Baca Juga: Betulkah Makan Setelah Olahraga Bisa Bikin Gemuk?
Menurut ADA, orang dengan diabetes tipe 1 harus merencanakan olahraga mereka dengan hati-hati serta tetap memperhatikan asupan makanan dan dosis insulin. Penting juga untuk mengukur kadar gula darah sebelum, selama, dan setelah olahraga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental