Suara.com - Sekarang ini banyak orang memakai masker buatan atau masker kain untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona Covid-19.
Kini, studi menunjukkan bahwa masker buatan sendiri bisa membantu memerangi penyebaran virus corona Covid-19 jika dikombinasikan dengan sering mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.
Banyak dari studi ini berfokus pada transfer partikel aerosol kecil. Namun, para peneliti mengatakan bahwa berbicara, batuk, dan bersin bisa menghasilkan tetesan cairan pernapasan yang lebih besar dan membawa partikel virus corona Covid-19.
Oleh karena itu, Taher Saif sebagai insinyur mesin mengatakan pengetahuan yang sudah ada mungkin tidak cukup untuk menentukan keefektifan beberapa kain yang digunakan dalam pembuatan masker.
Saif, seorang profesor ilmu mesin dan teknik di University of Illinois, Urbana-Champaign adalah pemimpin penelitian mengenai keefektifan kain rumah tangga dalam menghalangi tetesan virus corona Covid-19, yang dipublikasikan di jurnal Extreme Mechanics Letters.
Saif mengatakan partikel aerosol virus corona biasanya berukuran kurang dari 5 mikrometer dan terletak di kisaran ratusan nanometer.
Namun, tetesan aerosol yang lebih besar dengan diameter sekitar 1 milimeter juga bisa keluar ketika orang bicara, batuk, dan bersin.
Tetesan aerosol yang lebih besar ini berisiko menimbulkan masalah jika membawa banyak partikel virus corona Covid-19. Oleh karena itu, tetesan aerosol itu bisa masuk melalui pori-pori beberapa kain masker atau pecah di udara menjadi partikel lebih kecil.
Namun, peneliti mengingatkan pemakaian masker masih tetap wajib, meskipun hanya masker kain. Meski begitu, seseorang perlu memastikan masker kain itu nyaman digunakan dan tidak mengganggu bernapas.
Baca Juga: Dokter Spanyol Sebut Benjolan di Lidah Bisa Jadi Tanda Infeksi Covid-19
"Masker yang terbuat dari kain dengan daya tahan rendah tidak hanya tidak nyaman, tapi juga bisa menyebabkan kebocoran karena udara yang dihembuskan dipaksa keluar di sekitar kontur wajah. Sehingga penggunaan masker ini sama saja memberikan perlindungan palsu," kata Saif dikutip dari Medical Xpress.
Tujuan penelitian Saif menunjukkan bahwa banyak bahan kain memanfaatkan pertukaran antara kemampuan bernapasan serta efisiensi penyumbatan tetesan aerosol ukuran besar dan kecil.
Tim peneliti Saif telah menguji 11 bahan kain rumah tangga menganai kemampuannya untuk memblokir tetesan aerosol dan membuat seseorang tetap bernapas nyaman.
Bahkan yang dipilih berkisar dari kain quilt, kain baru dan bekas, kain sprei hingga bahan serbet. Kemudian, para peneliti mengarakterisasi kain dalam hal konstruksi, kandungan serat, berat, jumlah benang, porositas, dan tingkat penyerapan air.
"Menguji daya tahan kain ini adalah bagian yang mudah. Kami hanya mengukur laju aliran udara melalui kain dan kemampuannya menahan tetesan aerosol," jelasnya.
Hasil analisis mereka mengungkapkan bahwa semua kain yang diuji sangat efektif memblokir partikel 100 nanometer yang dibawa oleh tetesan aerosol berkecepatan tinggi, yakni serupa ketika seseorang bicara, batuk, dan bersin. Meskipun masker kain itu hanya satu lapisan.
Berita Terkait
-
3 Jenis Masker untuk Melindungi Diri dari Polusi dan Kuman
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan
-
Kasus Positif Covid-19 di RI Bertambah 6.699 Orang Pada Jumat Ini
-
Pasien Covid-19 Varian Alpha, Delta dan Omicron Hembuskan Virus Lebih Banyak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan