Suara.com - Seorang pria Kamboja memiliki kaki dengan lima kali ukuran normal setelah menderita gigitan nyamuk yang sekarang terinfeksi lebih dari 20 tahun yang lalu.
Kondisi tersebut hampir membuat pria berusia 27 tahun, Bong Thet, tidak dapat berjalan dan memaksanya untuk menyeret anggota badan yang bengkak di sepanjang tanah rumahnya di Provinsi Kampong Chhnang, Viral Press melaporkan.
Dilansir dari New York Post, penyakit yang melemahkan itu dikabarkan dimulai setelah tumbuh dari gigitan di kaki Bong ketika dia berusia 6 tahun. Orangtuanya mengabaikan tanda-tanda itu, mengira dia mendapat potongan dari bermain di luar.
Pada saat Bong berusia 12 tahun, gumpalan telah menyelimuti kakinya sepenuhnya.
Sayangnya, orangtunaya yang merupakan pekerja pabrik tidak mampu membayar perawatan. Hal itu menyebabkan kondisinya semakin meningkat hingga dia harus berhenti sekolah karena hampir sulit berjalan.
Pada kesempatan langka ketika Bong pergi, teman-teman sekelasnya meledeknya karena anggota tubuhnya yang bengkak.
Ia juga tidak bisa menendang bola dengan baik karena kondisi kakinya yang memupuskan impian seumur hidupnya untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Jiwa malang itu menderita selama lebih dari dua dekade tanpa pengobatan, sebelum kabar penyakitnya sampai ke beberapa orang Samaria yang baik hati.
Sepasang suami istri yang baik hati mengeluarkan sekitar $ 2.500 untuk menutupi kunjungan pertama ke rumah sakit Bong awal bulan ini.
Baca Juga: Waduh, Nyamuk Malaria Mulai Resisten dari Semprotan Insektisida!
Dokter mendiagnosisnya dengan filariasis limfatik, yaitu penyakit parasit langka yang disebabkan oleh cacing mikroskopis yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk. Mereka menduga dia tertular cacing melalui gigitan nyamuk yang dia garuk ketika dia masih muda.
Sayangnya, kaki gajah - pengerasan dan penebalan kulit yang merupakan efek samping dari filariasis limfatik, salah satu penyebab utama kecacatan di dunia - tidak dapat disembuhkan.
Walaupun Bong telah diberi resep obat untuk membantunya mengelola kondisinya dengan lebih baik.
Bong, misalnya, tetap berterima kasih kepada para dermawannya atas tindakan tanpa pamrih mereka.
“Ini akan membuat hidup saya lebih mudah dan mengetahui bahwa ada orang yang merawat saya membuat saya merasa bahagia,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial