Suara.com - Efek samping obat-obatan secara umum adalah bikin kantuk. Namun beberapa obat tertentu nyatanya memiliki efek dalam meningkatkan berat badan.
"Setiap kali Anda memulai pengobatan baru, tanyakan informasi dasar kepada apoteker tentang efek sampingnya," kata Ashley Ellis, PharmD, CDCES, direktur operasi klinis di Compwell di Collierville, Tennessee seperti yang dikutip dari Everyday Health.
Melansir dari Everyday Health, Jumat (16/10/2020) berikut beberapa pengobatan yang mungkin bisa memberikan efek samping meningkatkan berat badan, antara lain:
1. Antidepresan Trisiklik
Obat-obatan antidepresan termasuk amitriptyline (Elavil), doxepin (Silenor), nortriptyline (Pamelor) bisa meningkatkan berat badan karena manaikkan nafsu makan.
“Sebagai satu kelas, obat ini dapat meningkatkan nafsu makan untuk merangsang penambahan berat badan,” kata Jessica Nouhavandi, PharmD, co-CEO dan salah satu pendiri Honeybee Health, di Culver City, California.
Jika Anda menggunakan antidepresan, maka diskusikan dulu dengan dokter dan buat rencana lain. Jika kenaikan berat badan membuat Anda ingin berhenti minum obat, Anda dapat berbicara dengan dokter untuk beralih ke obat lain.
2. Pengobatan Epilepsi
Obat yang mengobati kejang, termasuk gabapentin (Gralise), pregabalin (Lyrica), dan vigabatrin (Sabril) dapat meningkatkan nafsu makan.
Baca Juga: Biasa untuk Pria, Begini Efeknya Jika Obat Kuat Viagra Dikonsumsi Perempuan
“Jika Anda adalah pasien yang menggunakan salah satu dari obat-obatan ini, penting untuk diperhatikan bahwa kenaikan berat badan dapat menjadi konsekuensinya. Jika Anda merasa obat itu bukan untuk Anda, bicarakan dengan dokter” kata dokter Nouhavandi.
3. Beta-Blocker
Beta-blocker seperti atenolol (Tenormin) dan metoprolol (Lopressor) yang biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
"Beta-blocker dapat membuat Anda lelah, terutama saat Anda pertama kali mulai minum obat, ini akan memperlambat detak jantung dan dapat menurunkan stamina olahraga," kata Aaron Emmel, PharmD, pendiri PharmacyTechScholar.com di St. Augustine, Florida.
Kelelahan dan ketidaknyamanan selama beraktivitas dapat membuat Anda cenderung tidak bergerak yang memicu penambahan berat badan.
4. Insulin
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter