Suara.com - Seorang sukarelawan Brasil dalam uji coba vaksin AstraZaneca untuk virus corona Covid-19 meninggal dunia.
Badan Pengawasan Kesehatan Nasional Brasil (ANVISA) mengaku telah mendapatkan laporan kematian relawan uji coba itu dan menerima data dari penyelidikan masalah tersebut.
Universitas Federal Sao Paulo, yang membantu mengoordinasikan uji klinis fase 3 di negara itu juga telah mengonfirmasi kematian relawan tersebut.
Brasil o Globo mengatakan relawan yang meninggal itu bernama Joao Pedro Feitosa, seorang dokter usia 28 tahun di Rio de Janeiro yang telah berada di garis depan pandemi virus corona Covid-19.
Brasil o Globo melaporkan bahwa relawan yang meninggal itu telah diberi plasebo, bukan vaksin percobaan virus corona Covid-19. Sementara itu, AstraZaneca menolak mengomentari kasus kematian tersebut.
Tapi, pembuat vaksin itu mengonfirmasi akan tetap melanjutkan proses pengujiannya untuk virus corona Covid-19, yang mana semua proses peninjauan telah diikuti.
"Semua peristiwa medis ini penting untuk dievaluasi oleh tim penyelidik uji coba, komite pemantau keamanan independen dan pihak berwenang," kata perubahan vaksin tersebut mengutip dari News York Post, Kamis (22/10/2020).
Universitas Oxford, yang mengembangkan vaksin AstraZeneca juga menegaskan pihaknya tidak memiliki kekhawatiran untuk melanjutkan uji coba. Meskipun sudah ada kasus kematian di Brasil.
Penelitian sebelumnya telah mengalami kemunduran pada September 2020, karena salah satu peserta di Inggris mengalami reaksi yang merugikan setelah mendapatkan vaksin tersebut.
Baca Juga: Usai Divaksin Flu, Lima Orang di Korea Meninggal Dunia, Apa Sebab?
Berita Terkait
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan