Suara.com - Setiap orangtua tentu ingin memberikan asupan nutrisi terbaik untuk anak. Ini karena nutrisi menjadi suatu hal yang penting dalam proses pertumbuhan anak.
"Faktor utama dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak adalah nutrisi, stimulasi, dan proteksi. Proteksi bisa dari imunitas tubuh si anak sendiri atau perlindungan keluarga," kata Dokter Spesialis Anak dr. Yanuar Saputra W, M.Kes, Sp.A dalam webinar Parenting Kodomo Challenge, Minggu (25/10/2020).
Sayangnya, tidak banyak orangtua yang tahu, cara memberikan nutrisi yang tepat bagi anak.
Dokter di Rumah Sakit Lira Medika itu menjelaskan bahwa nutrisi didapat dari makanan yang dikonsumsi anak. Nutrisi itu terdiri dari makronutrien dan mikronutrien.
Yanuar memaparkan, kelompok mikronutrien berupa vitamin dan mineral yang banyak terkandung dalam buah dan sayur. Sementara makronutrien bermanfaat sebagai zat pembangun.
"Makronutrien sebagai zat pembangun. Seperti karbo yang memberikan energi. Kalau setiap makan harus ada karbohidrat. Protein juga memberikan zat pembangun untuk pertumbuhan, supaya sel kalau ada yang rusak tubuh bisa perbaiki diri sendiri," jelasnya.
Sesuai arahan Kementerian Kesehatan, lanjutnya, konsumsi makanan harus dengan gizi seimbang. Tetapi yang seringkali terlupa oleh orangtua bahwa perut anak-anak sebenarnya sepuluh kali lebih kecil dari orang dewasa.
Sehingga memberikan makanan harus sesuai kebutuhan agar nutrisi yang masuk sesuai dengan kebutuhan tanpa memaksa anak makan terlalu banyak.
"Ini alasan anak perlu makan dengan porsi kecil tapi sering. Daripada porsi banyak tapi jarang. Sebaiknya terapkan Feeding rule," kata Yanuar.
Baca Juga: Protein hingga Vitamin A, Kenali 5 Kekurangan Nutrisi Paling Umum
Feeding rule atau aturan makan dinilai bisa jadi solusi dalam mengoptimalkan waktu makan anak agar nutrisi tercukupi. Dokter Yanuar menyarabkan 3 feeding rule yang sebaiknya dilakukan orangtua.
1. Jadwal
Anak sebaiknya memiliki jadwal teratur mengenai makan utama dan makan selingan atau camilan. Dokter Yanuar juga menyarankan agar waktu makan utama anak jangan lebih dari 30 menit. Sehingga sebaiknya anak diberi porsi sedikit. Kemudian setelah makan jangan beri apapun lagi selama dua jam agar tubuhnya punya kesempatan untuk mengosongkan lambung.
Menu beragam juga sangat penting. Selain menerapkan gizi seimbang, menu beragam juga untuk mengenalkan berbagai jenis makanan pada anak dan mencegahnya jadi pemilih makanan saat dewasa.
2. Lingkungan
Lingkungan saat anak makan harus menyenangkan. Disarankan agar anak makan sendiri, jika sudah mampu memegang sendok. Anak juga bisa diajak untuk memilih makanannya sendiri yang ada di rumah. Menurut Yanuar, jika anak memilih sendiri makannya, ia akan melahapnya lebih banyak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah