Suara.com - Selama ini, banyak orangtua menganggap bahwa menstruasi merupakan tanda pubertas pada anak perempuan. Anggapan yang sudah diyakini secara meluas dan umum ini ternyata salah, lho. Karena menurut dokter spesialis anak, menstruasi justru merupakan akhir dari masa pubertas.
"Orangtua anggap mens itu masa puber. Padahal itu akhir dari pubertas, langkah pubernya sudah terlalui semua. Itu sudah menuju arah akil baligh," jelasdr. Aditya Suryansyah Sp.A(K) dalam siaran langsung Instagram @doktetanakku_id, Minggu (25/10/2020).
Ia menjelaskan bahwa pubertas pada anak perempuan justru terjadi dua tahun sebelum anak mengalami menstruasi. Tandanya terlihat dari pembesaran payudara, munculnya rambut kemaluan, juga pertumbuhan tinggi badannya.
Masa pubertas yang normal bagi anak perempuan merupakan kisaran usia 8-13 tahun, demikian jelas dokter Aditya.
"Jadi kalau anak sudah menstruasi usia 10 sampai 15 tahun itu normal," katanya.
Jika anak mengalami menstruasi di bawah 10 tahun, artinya terjadi pubertas dini, lanjut dokter Aditya. Sementara jika menstruasi baru terjadi ketika anak berusia di atas 15 tahun, maka itu terlambat pubertas.
Penyebab pubertas dini bisa bermacam-macam. Namun yang dikhawatirkan adalah apakah ada gangguan pada saraf otak anak atau justru gejala tumor. Dokter Aditya menyarankan agar orangtua memeriksakan anak ke rumah sakit.
Sementara itu, penyebab pubertas terlambat juga bisa bervariasi. "Bisa karena variasi normal memang keluarga, ayah atau ibunya dulu juga puber dan pertumbuhan terlambat. Atau penyebab sentral dia juga sindrom turner. Dia tidak ada tanda puber atau juga gangguan di pusat terlihat seperti anak kecil," paparnya.
Nah, sekarang jangan salah kaprah lagi, ya.
Baca Juga: Studi: Anak yang Alami Pubertas Dini Berisiko Melukai Diri Sendiri
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025