Suara.com - Umumnya orangtua akan membatasi makanan manis yang dikonsumsi anak-anak mereka karena takut sang anak mengalami 'sugar rush'. Kondisi ini membuat anak hiperaktif akibat asupan gula.
Tapi National Institutes of Health (NIH) mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan antara gula dan hiperaktif. Penelitian juga menunjukkan bahwa 'sugar rush' adalah mitos.
"Gula tidak membuat anak-anak menjadi 'gila'. Ini hampir tidak berpengaruh pada perilaku mereka sama sekali," kata Tim Chivers, penulis buku sains "The AI Does Not Hate You: Superintelligence, Rationality and the Race to Save the World", dilansir Fatherly.
Mitos ini sebenarnya sudah diluruskan sejak 1995 silam, ketika peneliti menganalisis 16 studi tentang anak-anak setelah pesta gula, dan menyimpulkan bahwa gula tidak memengaruhi perilaku atau kinerja kognitif anak-anak.
Luc Tappy, ahli gula di Universitas Lausanne, menjelaskan bahwa glukosa darah diatur dengan baik untuk memastikan otak memiliki cukup bahan.
"Anda akan memiliki jumlah glukosa yang hampir sama diangkut ke sekitar otak ketika gula darah relatif rendah atau cukup tinggi," ujar Tappy, dilansir The Guardian.
Satu-satunya seseorang secara sadar merasakan perbedaan energi di otaknya adalah jika mereka memperbaiki gejala hipoglikemia dengan mengonsumsi banyak gula, seperti kesulitan berkonsentrasi, pikiran tidak koheren, dan kecemasan.
Ketika seseorang kelelahan, dan mengalami defisit energi di otak, apakah perlu diobati dengan gula?
"Merasa lelah, tidak berarti otak kekurangan gula atau energi, tetapi istirahat dan makan sesuatu mungkin memungkinkan Anda untuk beristirahat dan memberi dorongan psikologis," imbuhnya.
Baca Juga: Perubahan Gaya Hidup Saat Pandemi, Bikin Orang Berisiko Diabetes
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan