Suara.com - Serial "The Queen's Gambit" yang tayang di Netflix pada akhir Oktober 2020 menuai respons positif dari para penonton. Berlatar akhir tahun 50-an dan awal 60-an, serial ini mengangkat obsesi gadis muda Beth Harmon untuk menjadi pemain catur kelas dunia.
Namun perjalanan menjadi grandmaster dalam permainan yang didominasi pria itu, Beth Harmon juga kecanduan obat penenang. Ia mulai mengonsumsi "pil hijau" tersebut semenjak berada di panti asuhan, di mana pengasuh anak menyebutnya sebagai vitamin.
Kecanduannya itu berlanjut saat ia diadopsi, ketika dia menyadari bahwa obat anti-kecemasan yang diresepkan untuk ibu angkatnya adalah pil hijau seperti yang dia dapatkan saat di panti asuhan. Beth sangat mengandalkan pil itu untuk membuatnya unggul dalam catur.
Jika Anda memperhatikan, ada adegan yang memperlihatkan label botol pil, di mana ia disebut "xanzolam". Dikutip dari Newsweek, xanzolam sebenarnya bukan nama asli untuk obat apa pun di dunia nyata. Namun, ia memiliki "kemiripan yang mencolok" dengan chlordiazepoxide, atau dikenal sebagai Librium.
Disetujui untuk penggunaan medis pada tahun 1960, Librium awalnya digunakan untuk menyembuhkan kecemasan, insomnia, dan gejala depresi. Mereka juga secara khusus dipasarkan untuk ibu rumah tangga dan wanita muda.
Namun, penggunaan obat secara luas dihentikan pada pertengahan 1970-an karena resep yang berlebihan dan penyalahgunaan yang terus menerus dan mengakibatkan kondisi kronis.
Obat Penenang Bisa Membuat Kecanduan
Dilansir dari Healthline, obat penenang atau sedatif adalah jenis obat resep yang memperlambat aktivitas otak. Mereka biasanya digunakan untuk membuat Anda merasa lebih rileks.
Dokter biasanya meresepkan obat penenang untuk mengatasi kondisi seperti kecemasan dan gangguan tidur. Mereka juga menggunakannya sebagai anestesi umum.
Baca Juga: Terpapar Corona, Asdep Gubernur DKI Catur Laswanto Tanpa Gejala
Ada alasan mengapa obat penenang diatur dengan sangat ketat, sebab obat tersebut bisa sangat membuat ketagihan. Sedatif dapat menyebabkan orang menjadi bergantung di luar kendali mereka.
Jenis obat penenang yang umum antara lain Benzodiazepin, Barbiturat, Hipnotik, dan Opioid.
Tanda Kecanduan Obat Penenang
Ketergantungan berkembang ketika tubuh bergantung pada obat penenang dan tidak dapat berfungsi secara normal tanpanya. Tanda kecanduan mungkin sulit dikenali, tapi salah satu gejala yang paling jelas adalah seseorang tidak bisa berhenti berpikir untuk minum obat.
Lebih jelasnya lagi, seseorang bisa secara kompulsif memikirkan obat dan berpikir bahwa menggunakannya adalah satu-satunya cara untuk dapat mengatasi kondisi.
Ketergantungan cenderung menjadi yang paling jelas ketika seseorang mengalami gejala putus obat. Ini terjadi ketika tubuh merespons ketiadaan obat penenang dengan gejala fisik dan mental yang tidak nyaman atau menyakitkan.
Gejala fisik dan mental yang terjadi setelah berhenti atau mengurangi asupan obat penenang meliputi peningkatan kecemasan, sifat lekas marah, sulit tidur, mual, muntah hingga kehilangan kesadaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?