Suara.com - Pisang memiliki beragam jenis, salah satunya pisang tanduk. Berbeda dari pisang umumnya, pisang tanduk memiliki rasa tidak terlalu manis dan tekstur padat.
Sebab itu, pisang tanduk sering diolah menjadi aneka hidangan, mulai dari pisang goreng, pisang kukus, atau kue bolu pisang.
Tak hanya rasanya yang nikmat, beragam kandungan nutrisi di dalam pisang ini juga ternyata baik untuk kesehatan, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga menjaga saluran pencernaan.
Di dalam 100 gram pisang tanduk, terkandung sekitar 120–150 kalori dan beragam nutrisi seperti 30 gram karbohidrat, 20 miligram vitamin C, dan 60 mikrogram vitamin A, lalu selenium, zinc, vitamin B, vitamin K, serta senyawa antioksidan, seperti flavonoid, lutein, hingga karoten.
Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah, memiliki beragam manfaat. Berikut tujuh manfaat pisang tanduk bagi Kesehatan seperti dikutip dalam situs Alodokter, diantaranya yaitu:
1. Melancarkan pencernaan
Pisang tanduk kaya akan serat yang berperan penting dalam melancarkan pencernaan dan membuat tinja menjadi lebih lembut, sehingga baik untuk mencegah dan mengatasi konstipasi.
Kandungan serat dalam pisang tanduk juga baik untuk mengurangi risiko terjadinya wasir dan divertikulitis.
Tak hanya itu, pisang tanduk juga memiliki sifat prebiotik sehingga bermanfaat untuk menyehatkan saluran cerna.
Baca Juga: Heboh Daun Pisang seperti Kain Kafan, Warga Sempat Gelar Ritual
2. Mengontrol gula darah
Pisang tanduk merupakan salah satu jenis buah yang baik untuk mengontrol gula darah karena memiliki indeks glikemik rendah.
Ini artinya, pisang tanduk tidak memicu peningkatan kadar gula darah secara drastis.
Karena manfaat tersebut, buah ini baik dikonsumsi oleh penderita diabetes tipe 2.
Namun, untuk mendapatkan manfaat yang satu ini, Anda sebaiknya memilih pisang tanduk yang sudah matang karena indeks glikemiknya lebih rendah daripada yang masih mentah.
3. Menjaga tekanan darah tetap stabil
Manfaat pisang tanduk selanjutnya adalah mengontrol tekanan darah. Pisang tanduk kaya akan kalium, serat, dan antioksidan yang berperan dalam menurunkan tekanan darah.
Selain itu, pisang tanduk juga rendah natrium sehingga bisa mencegah peningkatan tekanan darah dan memelihara kesehatan jantung.
Berkat manfaatnya tersebut, pisang tanduk baik dikonsumsi oleh orang yang menderita hipertensi.
4. Menjaga imunitas tubuh
Daya tahan tubuh yang kuat berperan penting dalam pencegahan penyakit, terutama penyakit akibat infeksi.
Untuk menjaga imunitas tubuh tetap kuat, Anda disarankan mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung protein, vitamin, dan mineral.
Asupan nutrisi tersebut bisa diperoleh dari pisang tanduk.
5. Memenuhi asupan nutrisi ibu hamil
Pisang tanduk juga merupakan salah satu pilihan buah yang baik untuk ibu hamil dan janin.
Kandungan vitamin A, vitamin B, protein, folat, dan zat besi pada pisang tanduk diketahui baik untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin, serta mengurangi risiko terjadinya persalinan prematur dan cacat bawaan lahir.
6. Mencegah anemia
Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh berkurang, sehingga asupan oksigen tidak tercukupi.
Penyakit ini bisa membuat penderitanya mudah lelah dan sulit konsentrasi, serta sistem imunnya melemah.
Untuk mencegah dan mengatasi anemia, Anda disarankan mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung folat dan zat besi, misalnya pisang tanduk.
7. Menurunkan berat badan
Bagi Anda yang sedang menjalani program diet, pisang tanduk bisa menjadi salah satu pilihan makanan yang baik untuk dikonsumsi.
Hal ini dikarenakan pisang tanduk mengandung karbohidrat kompleks, serat, protein, serta vitamin dan mineral.
Meski manfaat pisang tanduk begitu banyak, Anda tetap harus memperhatikan kebersihan dan cara mengolahnya.
Pilihlah pisang tanduk yang kondisinya masih baik dan belum terlihat busuk.
Buah ini pun sebaiknya diolah dengan cara dikukus, dipanggang, direbus, atau dibuat menjadi jus.
Anda juga disarankan selain banyak mengonsumsi pisang tanduk, Anda juga perlu rutin berolahraga serta membatasi asupan makanan berlemak dan tinggi kalori untuk menjaga atau menurunkan berat badan.
Berita Terkait
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
Ritual Belphegor di Depan Pohon Pisang: Rangkul Mitos Lokal Tanah Jawa
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Sambut Akhir Tahun, Archipelago Hadirkan Menu Pisang Lokal di Lebih dari 150 Hotel
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?